Jakarta (ANTARA News) - Wakil tetap Republik Indonesia di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Marty Natalegawa diperkirakan akan mengisi posisi menteri luar negeri dalam Kabinet Indonesia Bersatu II periode 2009-2014.

Usai menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Puri Cikeas Indah, Bogor, Senin, Marty mengatakan ia menerima arahan dari Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden terpilih periode 2009-2014 tentang berbagai masalah politik luar negeri dan diplomasi.

"Di antara masalah itu, ditekankan mengenai perlunya revitalisasi dan reformasi politik luar negeri dan diplomasi kita, terutama ditekankan pentingnya jajaran diplomat meningkatkan kemampuan dan pengetahuan," tuturnya.

Yudhoyono, lanjut Marty, juga menyinggung masalah peningkatan dedikasi diplomat Indonesia karena calon kepala negara untuk kedua kalinya itu menilai keberhasilan diplomasi dan politik luar negeri suatu bangsa dapat menentukan kemajuan suatu bangsa.

Yudhoyono juga memberi tugas khusus kepada Marty apabila menjalankan tugas sebagai menteri luar negeri selama lima tahun mendatang untuk mengelola serta membangkitkan peran yang akan dimainkan Indonesia dalam pergaulan internasional, seperti dalam forum G20.

"Dan tentunya dalam menyongsong KTT `Climate Change` (perubahan iklim) yang akan diselenggarakan Desember mendatang," katanya.

Untuk politik luar negeri Indonesia selama lima tahun mendatang, Marty menjelaskan, Yudhoyono juga menggariskan agar tidak terdapat perbedaan antara kepentingan di dalam dan politik luar negeri.

"Ditekankan perlunya dihindari `gap` (kesenjangan) antara politik luar negeri dan kepentingan dalam negeri kita," ujar pria yang pernah menjabat juru bicara Departemen Luar Negeri dan Duta Besar Indonesia untuk Inggris tersebut.(*)

Pewarta: rusla
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009