Tangerang, (ANTARA News) - Petugas Kantor Bea dan Cukai (BC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Banten mencegah penyelundupan shabu seberat 26,852 kg dalam bentuk kristal bening dan 17,5 mili liter shabu cair asal Timur Tengah bernilai hampir Rp195 miliar.

Dirjen BC Anwar Suprijadi di Tangerang, Rabu mengatakan, upaya penyelundupan itu dilakukan oleh 10 pelaku asal Timur Tengah pada empat penerbangan berbeda.

"Pada penerbangan pertama petugas berhasil menangkap tiga pelaku masing-masing Mrn (laki-laki) dan Kms serta Ms (perempuan) warga negara (WN) Iran yang datang dari Malyasia," katanya.

Pada penerbangan kedua petugas menangkap tiga WN Iran yakni Kzs, Kr, Jms dan Id, keempatnya perempuan mengunakan penerbangan Emirates Air nomor penerbangan EK-356 dari Damaskus, Syiria.

Para pelaku dari Damaskus itu membungkus shabu dalam 28 bungkus kemasan makanan siap saji dengan perkiraan nilai mencapai Rp37,356 miliar.

Selain itu, petugas juga menangkap dua pelaku perempuan Fad dan Mbs WN Iran dari Doha, Qatar mengunakan pesawat Qatar Air Lines dengan nomor penerbangan QR-638 dengan tujuan Jakarta karena kejahatan yang sama.

Diperkirakan shabu cair yang disembunyikan bernilai Rp33 miliar yang telah dipersiapkan dalam botol sampo dan botol sabun cair.

Pada penerbangan lainnya, petugas BC juga menangkap empat laki-laki WN Iran yang membawa shabu dalam bentuk kristal dengan berat 4,54 kg dengan nilai Rp9,99 miliar.

Dia mengatakan, penggagalan upaya penyelundupan itu merupakan yang pertama dan terbesar sejak berdirinya bandara Soekarno-Hatta, dengan total shabu 26,852 kg bernilai Rp92,047 miliar dan shabu cair senilai Rp102,064 miliar.

Para pelaku dapat dijerat UU No.5 Tahun 1997 tentang priskotropika golongan II dengan ancaman hukuman kurungan maksimal 10 tahun penjara atau denda sebesar Rp300 juta.

Petugas BC menyerahkan kasus tersebut ke Direktorat IV Narkoba dan Kejahatan Terorganisir Mabes Polri dan masih melakukan pengembangan bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk mengungkap jaringannya.(*)

Pewarta: wibow
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2009