Jakarta, (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis pagi, terus bergerak turun hingga mendekati angka Rp9.500 per dolar, karena tertekan oleh faktor teknik, bukan faktor fundamental ekonomi yang saat ini dinilai cukup baik.

Nilai tukar rupiah merosot menjadi Rp9.470-Rp9.485 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.410-Rp9.425 atau turun 60 poin.

Pengamat pasar uang, Edwin Sinaga di Jakarta, Kamis mengatakan, posisi rupiah yang masih di bawah angka Rp9.500 per dolar AS akibat data ekonomi makro Indonesia yang cukup baik.

Jadi koreksi terhadap rupiah saat ini merupakan hal yang biasa dan pada gilirannya nanti rupiah akan kembali menguat, ucapnya.

Indonesia, menurut dia dengan pertumbuhan ekonomi yang makin membaik, mendorong investor asing terus menempatkan dananya, karena diperkirakan akan masih memberikan nilai keuntungan yang lebih baik ketimbang negara lain.

Karena itu tekanan pasar yang negatif saat ini tidak perlu dikhawatirkan, pada saatnya nanti rupiah akan kembali membaik, katanya.

Posisi rupiah, lanjut dia, yang masih di bawah Rp9.500 per dolar dinilai cukup baik dan hal ini tidak perlu dikhawatirkan, apalagi pemerintah mematok nilai tukar itu pada angka Rp10.000 per dolar.(*)

 

Pewarta: wibow
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2009