Dharamsala, India (ANTARA News/Reuters) - Dalai Lama, pemimpin Tibet di pengasingan, akan melakukan kunjungan sepekan lamanya ke sebuah negara bagian India yang berbatasan dengan China, lawatan yang akan mengganggu Beijing, yang mengklaim sebagian dari wilayah itu sebagai miliknya.

Dalai Lama diperkirakan akan memberikan pelajaran spiritual yang akan dimulai pada 8 November pada para pengikutnya di Tawang di negara bagian Aruanachal Pradesh, yang berada di pusat sengketa perbatasan antara kedua negara yang telah berusaha untuk meredakan ketegangan belakangan ini.

"Pendeta itu akan terbang secara langsung dari Guwahati ke Tawang pada 8 November," kata pembantu Dalai Lama, Tenzin Taklha, pada Reuters, Kamis. Guwahati adalah kota besar di bagian timurlaut India.

Kunjungan dimaksud telah memicu kekhawatiran d China, yang mengklaim sekitar 90.000 Km persegi sepanjang perbatasan Arunachal Pradesh sebagai bagian dari wilayahnya.

Dengan India dan China terlibat dalam lomba untuk memperebutkan supremasi regional, Beijing dapat melihat lawatan Dalai Lama itu sebagai dorongan pada perjuangan Tibet dengan mengganggu integritas wilayah China.

Sekitar 500 orang Tibet, sebagian besar rahib dan biarawati, berbaris dengan lilin melalui Dharamsala, tempat pemerintah Tibet di pengasingan bermarkas, untuk mengecam eksekusi atas empat orang Tibet di Lhasa pada unjuk rasa anti-China tahun lalu.

"Ada perkembangan yang tak menarik perhatian dari Biro Keamanan Publik dan personil bersenjata di sekitar Lhasa pada hari eksekusi itu (20 Oktober)," kata pemerintah di pengasingan itu dalam satu pernyataan.

"Pemerintah China juga meningkatkan patroli ... beberapa kepala keluarga juga ditahan."

Permintaan berulang untuk mendapatkan informasi mengenai eksekusi itu dari para pejabat pemerintah di ibukota Tibet, Lhasa, tidak dijawab.

Dalam Lama meninggalkan Tibet pada 1959 setelah pemberontakan gagal terhadap pemerintah China. Ia sejak itu tinggal di Dharamsala, kota bukit di India utara.

Lawatan Dalai Lama itu diumumkan beberapa hari sebelum perdana menteri India dan China akan bertemu di Thailand untuk meredakan retorika yang meningkat mengenai sengketa perbatasan kedua negara.

India dan China telah melakukan perang perbatasan singkat pada 1962 dan, meskipun perdagangan berkembang dalam beberapa tahun belakanan ini, kecurigaan tetap ada.(*)

Pewarta: handr
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009