Teheran (ANTARA News/AFP) - Menteri dalam Negeri Iran Mostafa Mohammad Najjar berkunjung ke Pakistan, Jumat, untuk membicarakan cara-cara menindak keras kelompok gerilyawan Sunni di belakang serangan mematikan terhadap pasukan elit Garda Revolusi.

Televisi negara melaporkan Kamis malam bahwa Najjar akan memimpin delegasi keamanan besar ke Islamabad untuk pembicaraan dengan timpalannya dari Pakistan dan para pejabat penting lainnya yang ditujukan untuk memerangi Jundallah.

"Mustafa Mohammad Najjar akan bertemu denga para pejabat Pakistan, khususnya mendagri, menyangkut serangan teroris belum lama ini dan cara-cara untuk memerangi kelompok teroris itu," jurubicara kementerian dalam negeri Mehdi Azar Makan mengatakan.

Iran Selasa mengeraskan pukulan pada Pakistan dengan mengatakan bahwa Jundallah (Tentara Tuhan) yang mengaku bertanggungjawab atas pemboman bunuh diri 18 Oktober, bermarkas di wilayahnya. Islamabad membantah tuduhan itu.

Beberapa komandan penting Garda Revolsi termasuk di antara 42 orang yang tewas dalam serangan itu -- serangan paling mematikan dalam beberapa tahun belakangan terhadap pasukan militer paling bergengsi yang dibentuk setelah revolusi Islam 1979.

Teheran mengatakan bahwa pemimpin Jundallah Abdolmalik Rigi bermarkas di Pakistan dan minta Islamabad untuk menyerahkannya.

Bagaimanapun, jurubicara kementerian luar negeri Abdul Basit membantah bahwa Rigi di negara itu dan mengatakan serangan tersebut ditujukan untuk merusak hubungan antara Islamabad dan Teheran.

"Saya tidak tahu tempat keberadaan Rigi," tegas Basit. "Seperti yang Mendagri Rehman Malik katakan, Rigi tidak di Pakistan."

Pernyataan Jundallah di situs Internet menyatakan tujuan operasi Ahad itu untuk membalas "luka rakyat Baluch yang pendarahan selama beberapa tahun tanpa akhir".

Provinsi Baluchistan di bagian baratlaut Pakistan, yang membagi perbatasan dengan Iran dan Afghanistan, juga berselisih dengan militansi Islam, kekerasan sektarian Sunni-Syiah dan gerilya eegional Baluch.

Ratusan orang telah tewas sejak gerilyawan Baluch memberontak pada 2004 terhadap Islamabad, minta otonomi politik dan bagian lebih besar keuntungan dari kekayaan sumber alam wilayah itu.(*)

Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009