Jakarta (ANTARA News) - Percepatan penyediaan infrastruktur menjadi prioritas utama yang akan dicapai oleh tim ekonomi Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II untuk menggerakan sektor riil ke depan.

Menko Perekonomian Hatta Radjasa di sela rapat koordinasi Tim Ekonomi KIB II, di Gedung Utama Depkeu Jakarta, Sabtu, mengatakan, pemerintah ingin menghilangkan hambatan untuk tumbuhnya perekonomian karena dunia melihat Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi negara maju.

"Jangan sampai kita tidak melihat (kehilangan) momentum untuk pertumbuhan ekonomi kita. Kendala infrastruktur bisa menjadi sumbatan arus barang jika tidak ditangani," katanya.

Ia menyebutkan, salah satu upaya yang dilakukan untuk percepatan penyediaan infrastruktur adalah penyelenggaraan "National Summit" 29-31 Oktober 2009.

"Sekarang sedang dibahas apa saja yang jadi kendala bidang infrastruktur, bidang pangan, energi, transportasi, industri, jasa, dan lainnya," katanya.

Untuk percepatan penyediaan infrastruktur, rapat antara lain membahas co-financing (pembiayaan bersama) dengan pihak swasta.

"Kalau mengandalkan dari pemerintah saja untuk membangun infrastruktur tidak cukup sehingga swasta diajak dengan skema public private partnership (PPP)," katanya.

Mengenai pemberian insentif percepatan penyediaan infrastruktur, Hatta mengatakan, tidak bisa dipukul rata untuk semua sektor tetapi harus case by case.

Sementara mengenai target pertumbuhan ekonomi yang akan dicapai, Hatta mengatakan, sampai 2014, pemerintah berharap bisa mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen.

"Tapi kalangan pengusaha optimis bahwa ekonomi Indonesia bisa bergerak lebih cepat saat ini. Di mata dunia kita sudah luar biasa. Jadi jangan sampai peluang emas ini kita sia-siakan. Ini momentum kita untuk mendorong pertumbuhan," katanya. (*)

Pewarta: handr
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2009