Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara BUMN Mustafa Abu Bakar mengatakan dirinya memiliki enam agenda kementrian BUMN yang menjadi prioritas, yakni
pertama menyelesaikan masalah utang-piutang dan kesehatan BUMN.


Mustafa mengatakan hal itu di Jakarta, Sabtu sambil memberikan contoh masalah utang Garuda terhadap Bank Mandiri.

Oleh karean itu, pihaknya akan mempelajari lebih lanjut soal utang-piutang tersebut.

"Saya akan panggil keduannya (Garuda dan Bank Mandiri) untuk lebih menjernihkan, kemudian kita akan mencari solusinya," katanya.

Kedua, ia prioritaskan untuk penyelesaian masalah kerugian dari perusahaan perusahaan BUMN,

"Yang belum begitu sehat kita upayakan dalam waktu dekat disehatkan, apakah dengan restrukturisasi atau perbaikan manajemen akan kita upayakan," katanya

Ketiga, menjernihkan masalah perpajakan. Menurut dia, saat ini terjadi kesimpangsiuran data perpajakan.

Untuk itu, dalam waktu dekat ini pihaknya akan koordinasi meminta semua informasi soal pajak dan mencocokan data dengan Direktorat Jenderal Pajak.

"Karena ada beberapa yang bukan milik BUMN tetapi dimasukan dalam BUMN, ini yang perlu kita cocokan, ada yang sebagian sudah," katanya.

Ia mengatakan, dalam waktu seminggu ini diharapkan laporan terkait jumlah pajak yang dibayarkan maupun kelebihan pajak sudah selesai.

Setelah itu, ia akan memanggil BUMN yang belum membayar pajak, yang kemudian akan dimintai keterangan.

Menurut dia, ada kemungkinan BUMN yang dulu untung namun belum membayar pajak, kini mengalami kerugian sehingga belum melunasinya.

Keempat, pihaknya menata aset-aset yang belum optimal.

Menurut dia penataan aset-aset BUMN yang optimal dibutuhkan untuk mendorong tata administrasi yang lebih tertib sekaligus juga mendorong pencatatan aset-aset yang sata ini kemungkinan masih terlupakan.

Kelima, mendorong pemerintahan baik di BUMN.

Menurut dia, "good corporate governance" diperlukan untuk memperbaiki kinerja BUMN.

Untuk mendorong "good governance" tersebut, ia akan melihat keluhan-keluhan oleh masyarakat terhadap kinerja BUMN.

Keenam, menurut dia, mendorong sinergi antar BUMN.

Ia mengatakan sinergi antar BUMN memberikan keuntungan bagi perusahaan pelat merah tersebut.

Mustafa mencontohkan sinergi BUMN pangan anatara Bulog dengan PTPN (PT Perkebunan Nusantara).

"Dari pengalaman sebelumnya sinergi BUMN mampu menghemat triliunan," katanya.(*)

Pewarta: handr
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009