Balikpapan (ANTARA News) - Tarif air produksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, akan mengalami kenaikan sebesar sepuluh persen pada 2010.

"Kenaikan tarif air PDAM tersebut berlaku mulai awal Januari 2010 untuk pembayaran Februari," kata Direktur PDAM Kota Balikpapan Soufan di Balikpapan, Minggu.

Rencana kenaikan tarif air tersebut telah disampaikan pihak PDAM kepada DPRD Kota Balikpapan beberapa waktu lalu.

"Hal tersebut kami laksanakan sesuai dengan peraturan daerah (perda) Kota Balikpapan Nomor 4 tahun 2007 tentang tarif air PDAM, di mana setiap tahun tarif air mengalami kenaikan sebesar sepuluh persen," jelasnya.

Kenaikan tarif air PDAM tersebut kemungkinan akan menimbulkan pro dan kontra di masyarakat, namun Soufan mengatakan kenaikan yang dilakukan telah sesuai aturan dan merupakan amanat dari perda.

Saat ini tarif air PDAM Kota Balikpapan sebesar Rp1.450/meter kubik. "Kenaikan tarif air ini, juga untuk menambah sarana guna peningkatan pelayanan kepada konsumen," ujar Soufan.

Dijelaskannya untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen, PDAM mengharapkan bantuan DPRD untuk mendorong Perusahaan Listrik Negara (PLN) menambah daya listrik.

"Kami mohon kepada dewan agar mendorong PLN menambah daya listrik, karena hal itu menjadi salah satu masalah yang dialami PDAM dalam melayani konsumen," kata Soufan.

Daya listrik tersebut dipergunakan untuk meningkatkan daya kerja pompa, di mana saat ini mengalami kekurangan daya sebesar 1.500 KVA.

Sementara daya listrik yang dimiliki PDAM untuk menggerakan pompa untuk mengalirkan air ke konsumen sebesar 4.470 KVA.

"Penambahan daya listrik terutama sebagai penggerak pompa diperlukan agar air dapat mengalir ke rumah konsumen yang tinggal di daerah tinggi," tambahnya.

Soufan mengharapkan tahun depan air dari sungai Teritip dan sungai Bugis sudah dapat dipergunakan untuk menambah pasokan.

Saat ini, PDAM masih mengandalkan pasokan air dari waduk Manggar, yang tergantung pada curah hujan.(*)

Pewarta: handr
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009