Sumenep (ANTARA News) - Kepala Kantor Administratur Pelabuhan (Adpel) Kalianget, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Abdur Rachem menyatakan, perahu layar motor (PLM) Alif utama yang terbakar pada Kamis (22/10) malam, hanya berisi enam orang yang semuanya berstatus awak perahu.

"Itu sesuai data yang ada pada kami. PLM Alif Utama itu adalah angkutan khusus bahan bakar minyak (BBM) yang berarti tidak boleh mengangkut orang, kecuali awak perahu," katanya di Sumenep, Senin.

Rachem juga mengatakan, pemilik 30 ton BBM yang diangkut perahu tersebut adalah Mailiyanto, warga Desa Sukajeruk, Kecamatan (Pulau) Masalembu yang ditunjuk PT Pertamina sebagai Agen Premium dan Minyak Solar (APMS).

"Sebanyak 20 ton bensin dan 10 ton solar yang diangkut PLM Alif utama adalah BBM legal, yakni milik Mailiyanto yang dipasok oleh Depo Pertamina di Camplong, Sampang," katanya mengungkapkan.

Ia menjelaskan, pihaknya sebenarnya telah menerbitkan surat izin berlayar (SIB) bagi PLM Alif Utama yang akan berangkat ke Masalembu dengan mengangkut 30 ton BBM.

"Namun, perahu tersebut terbakar lebih dulu sebelum berangkat. Sekali lagi, sesuai data yang ada pada kami, perahu tersebut hanya mengangkut BBM dan enam awak perahu," kata Rachem menegaskan.

Pada Kamis malam sekitar pukul 20:40 WIB, perahu layar motor (PLM) Alif Utama yang mengangkut 30 ton BBM, terbakar di Perairan Gresik Putih dekat dermaga rakyat di Desa Kalianget Timur, Kecamatan Kalianget.

Akibat peristiwa tersebut, satu awak perahu, yakni Jalal tewas, dan lima awak perahu lainnya, yakni Nadin, Herman, Rikso, Udin, dan Bacok, selamat.

Namun, empat awak perahu yang selamat tersebut, yakni Herman, Rikso, Udin, dan Bacok, mengalami luka bakar dan dirawat di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr H Moh. Anwar Sumenep.

Saat ini, penyidik Kepolisian Sektor (Polsek) Kalianget mendalami keterangan dua awak perahu yang sudah diperiksa, yakni Nadin dan Herman, karena ada perbedaan.

Dalam pemeriksaan, Nadin menyatakan hanya terdapat enam orang di dalam perahu sebelum terbakar, sementara Herman menyatakan terdapat tujuh orang.

Pada hari Jumat (23/10), polisi menerima laporan dari perangkat Desa Nyabakan Barat, Kecamatan Batang Batang, tentang salah seorang warganya, yakni Puhawi, yang diduga naik perahu tersebut.

Kemudian, Puhawi ditemukan tewas di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) perahu terbakar pada Minggu (25/10) malam. (*)

Pewarta: adit
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2009