Teheran (ANTARA News/AFP) - Pemimpin spiritual Iran Ayatollah Ali Khamenei, Senin mengatakan bahwa peristiwa berdarah di Pakistan, Irak, dan Republik Islam Iran adalah hasil pekerjaan agen-agen asing dan bertujuan untuk menciptakan konflik Sunni dan Syiah.

"Aksi berdarah yang dilakukan di sejumlah negara-negara Islam, termasuk Irak, Pakistan dan sejumlah bagian dari negara (Iran), bertujuan untuk menciptakan perpecahan antara Syiah dan Sunni," katanya, kepada televisi negara.

Khamenei mengatakan bahwa negara-negara di kawasan hendaknya mengetahui jika "yang melakukan aksi teroris langsung maupun tidak langsung adalah agen-agen asing".

Tiga negara di kawasan yang saling berbagi perbatasan itu telah diguncang oleh aksi kekerasan brutal dalam beberapa pekan terakhir.

Pada Minggu, dua bom mobil menewaskan sekitar 100 orang di Baghdad, sedangkan provinsi Sistan-Baluchestan Iran diguncang oleh serangan bunuh diri yang menewaskan lebih dari 40 orang termasuk 15 anggota Garda Revolusi pada 18 Oktober lalu.

Serangkaian serangan mematikan juga menyapu Pakistan.

Iran telah menyalahkan serangan 18 Oktober laly pada kelompok pemberontak Sunni, kelompok Jundallah (Prajurit Tuhan), yang telah mengobarkan pemberontakan kepada kelompok Syiah penguasa di Teheran.

Pada Senin, Kepala Garda Mohammad ali Jafari sekali lagi memberikan penekanan kepada Islamabad untuk menyerahkan pemimpin Jundallah Abdolmaleh Rigi, yang Teheran tuding bermarkas di Pakistan.

"Kami berharap pemerintah ini (Pakistan) bekerja sama dengan Iran dalam menangani orang ini (Rigi)," katanya seraya menambahkan bahwa Islamabad berada "dibawah pengaruh dan tekanan Amerika".

Islamabad telah dengan kuat menyangkal jika serangan Jundallah dilakukan dari wilayahnya.
(*)

Pewarta: surya
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2009