Jakarta (ANTAR News) - Menteri Perhubungan (Menhub) Freddy Numberi menilai pengelolaan dan layanan kebersihan terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta termasuk berkategori amburadul.

"Sangat disayangkan, kita ini bukan negara miskin dan banyak orang pintar, tapi mengapa terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta amburadul," katanya kepada pers usai melakukan inspeksi mendadak di terminal 1 Bandara Soeta, Banten, Selasa.

Sebelumnya, Freddy bersama Menag Suryadarma Ali melepas keberangkatan 452 jemaah haji DKI Jakarta dari embarkasi Jakarta tujuan Medinah, Saudi Arabia dengan nomor penerbangan GA 7203 PT Garuda Indonesia.

Menurut Freddy, amburadulnya pengelolaan ini juga mencerminkan kepribadian masyarakat, antara lain sejumlah toilet yang tidak bersih dan puntung rokok tidak pada tempatnya.

"Ke depan, kamar mandi-WC harus lebih baik dan bersih karena inilah kesan pertama yang dilihat oleh orang asing. Jika kotor, maka kesan mereka bangsa ini tak sanggup bersih dan seterusnya," katanya.

Oleh karena itu, tegasnya, untuk masalah ini, tidak ada alasan untuk tidak baik. "Tak ada lagi ruang bagi petugas dan masyarakat bertindak seenaknya karena ini semua adalah refleksi kultur bangsa," katanya.

Freddy juga menyayangkan, hasil inspeksi mendadak beberapa hari lalu, juga ditemui kondisi serupa yakni kotornya pelabuhan Tanjunng Priok dan Stasiun Kereta Api.

"Ini tak boleh terjadi dan inilah cerminan kualitas pelayanan publik kita," katanya.

Jika itu terjadi, tegasnya, berarti selama ini, terjadi apa yang dinamakan hilangnya keterampilan mengatur sesuatu (lack of manager skill).

Dengan kata lain, tambahnya, negara ini harus dipimpin oleh orang yang tidak hanya mau terima gaji besar dan hidup enak, tetapi mau bekerja keras meningkatkan pelayanan publik.

Ia juga berjanji, peningkatan layanan publik sektor transportasi akan menjadi salah satu program dalam 100 hari kementerian perhubungan.

Menanggapi kondisi terminal 1 Bandara Soekarno Hatta, Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II, Sudaryanto mengatakan, pihaknya terus melakukan perbaikan dan peningkatan pelayanan, khususnya di bidang kebersihan.

Sudaryanto merinci sejak Januari 2008 hingga Juni 2009 dan akan terus berkelanjutan telah digelar kegiatan Road to Clean Airport.

"Itu meliputi semua aspek, termasuk kebersihan 300-an toilet di bandara. Anggarannya mencapai Rp1,1 miliar," katanya.

Hasilnya, penilaian Asosiasi Toilet Indonesia selama Januari-Oktober 2009, Bandara Soekarno-Hatta masuk peringkat dua.

Ia juga mengakui, kebersihan toilet di bandara tidak bisa disamakan dengan di hotel. "Standardnya beda," katanya sambil menambahkan, saat ini dari 10 toilet, sekitar 1-2 toilet masih kurang bersih.

Khusus di terminal 1, Sudaryanto mengakui, yang kurang bersih adalah toilet di sekitar "air side", "apron" dan sekitarnya. "Kalau di ruang terminal dan gate, sudah bagus," katanya.

Copot kepala stasiun
Ketika melakukan Sidak ke Stasiun Kota Jakarta (26/10), Menhub malah meminta kepada direksi PT Kereta Api (KA) untuk mencopot kepala stasiun yang bersangkutan, Jatun.

"Ketika saya datang, stasiunnya kotor dan Kepala Stasiun dan Wakilnya, tidak ada di tempat. Ini tidak boleh lagi terjadi. Karena itu, langsung saya minta kepala stasiunnya dicopot," katanya.

EVP I Jakarta PT Kereta Api, Mulianta Sinulingga mengakui adanya peristiwa sidak yang diikuti pencopotan Kepala Stasiun Jakarta Kota, Jatun.

"Jatun tidak ditempat karena sedang kerja bakti, bersih-bersih lintas Jatinegara-Senen, terutama gubuk-gubuk liar. Wakil kepala stasiunnya, Suyitno, juga sedang di depo. Penggantinya sedang disiapkan. Kami legowo," kata Mulianta.(*)

Pewarta: luki
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2009