Menurut salah seorang guru pembimbing, Abdul Aziz kegiatan tersebut bertujuan untuk menumbuhkan kreativitas serta melatih kepekaan siswi atas perkembangan situasi di sekitarnya.
Surat yang ditulis, umumnya berisi tentang harapan kepada M.Nuh sebagai Mendiknas baru serta kritikan terhadap sistem pendidikan Indonesia saat ini
Dzakiyyah Rusyidah, siswi kelas 2, contohnya, lewat tulisannya ia mengkritik sekolah di Indonesia yang dianggap tidak berpendidikan.
Dalam tulisannya, ia menggambarkan bahwa para pelajar saat ini banyak yang melakukan seks bebas sebagai gaya hidup.
Selain itu, ia juga mengatakan, para anggota dewan yang duduk di sistem pemerintahan pusat, seperti DPR, MPR, dan DPRD harus dibuatkan sekolah khusus supaya bisa lebih memperhatikan aspirasi rakyatnya.
Tidak hanya kritikan yang disampaikan, Nadia Rosyida, siswi lain, justru menuliskan harapannya terhadap sistem pendidikan gratis di semua tingkatan sekolah.
Dalam berkompetisi menulis surat tersebut, setiap anak diberi waktu tiga puluh menit dan bagi siswa yang menjadi pemenang, surat yang ditulisnya nantinya akan dilombakan lagi di luar sekolah. (*)
Pewarta: bwahy
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2009
