New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak "rebound" (berbalik naik) tajam pada Kamis waktu setempat, karena pedagang menyambut baik berita bahwa Amerika Serikat, negara pengguna energiterbesar di dunia, telah kembali ke pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga setelah setahun kontraksi.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman Desember, menetap di 79,87 dolar per barel, sebuah kenaikan 2,41 dolar, atau 3,1 persen, dari penutupan Rabu.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Desember melompat 2,18 dolar menjadi ditutup pada 78,04 dolar.

Pasar "rally" dari kerugian Rabu, setelah pemerintah AS melaporkan produk domestik bruto (PDB), ukuran luas output barang dan jasa suatu negara, mencatat pertumbuhan ekonomi yang kuat dalam dua tahun karena pemerintah memacu stimulus pengeluaran konsumen.

Setelah empat kuartal negatif, ekonomi terbesar dunia itu tumbuh dalam sebuah penyesuaian secara musiman tingkat tahunan 3,5 persen dalam periode Juli-September dari kuartal kedua.

Ini adalah ekspansi terkuat sejak kuartal ketiga tahun 2007, ketika krisis subprime mortgage AS memicu krisis keuangan global yang menghantam ekonomi dunia, dan menandai akhir resesi terburuk sejak Depresi Besar.

"Tanpa ambiguitas orang akan mengatakan bahwa angka-angka PDB cukup layak dari kuartal sebelumnya, sebagian besar menggerakan pasar," kata Bart Melek, analis di BMO Capital Markets.

"Ekonomi AS bergerak lebih tinggi dari yang diharapkan, dan menarik kita melihat aktivitas konsumen yang layak," ia menambahkan.

Melek mengatakan bahwa langkah-langkah stimulus pemerintah telah berhasil dan "permintaan minyak juga akan meningkat."

Minyak yang dihargakan dalam dolar juga memenangkan dukungan dari greenback yang melemah.

Euro menembus 1,48 dolar AS pada Kamis setelah data PDB AS yang positif meningkatkan selera investor untuk aset berisiko, seperti mata uang tunggal.

Dalam transaksi sore London, mata uang tunggal Eropa melonjak setinggi 1,4836 dolar, naik dari 1,4714 dolar akhir Rabu.

Perkiraan pertama pemerintah AS untuk PDB kuartal ketiga melampaui 3,2 persen yang diproyeksikan oleh sebagian besar analis.

"Sebuah angka PDB yang kuat secara luas menunjukkan bahwa perekonomian AS akhirnya menarik diri dari resesi," kata pedagang ETX Capital, Manoj.

Harga minyak telah merosot lebih dari dua dolar Rabu, setelah data menunjukkan kenaikan stok minyak mentah dan bensin di AS, menunjukkan penurunan permintaan.

Mike Fitzpatrick dari MF Global juga mencatat luasnya ekonomi AS rebound pada kuartal ketiga dan data yang menunjukkan klaim mingguan AS yang baru untuk tunjangan pengangguran telah menyusut minggu lalu.

"Pemikiran kami adalah bahwa ini adalah bukti terbaik, sampai saat ini, bahwa mungkin pemulihan yang berkelanjutan, dan akibatnya, kebangkitan permintaan energi, mulai mengambil alih," katanya.

Namun demikian, Fitzpatrick menyuarakan sebuah catatan hati-hati tentang estimasi pertama PDB resmi pemerintah untuk kuartal ketiga. Dua bacaan yang jatuh tempo dalam bulan-bulan mendatang.

"Sebuah pemulihan padat hanya akan dicirikan oleh laporan positif berturut-turut. Untuk harga minyak saat itu, tanggapan telah dan mungkin akan terus menjadi agak dijaga," katanya.

"Para pelaku pasar akan perlu untuk melihat momentum kenaikan yang bermakna dalam kinerja ekonomi sebelum mereka yakin bahwa permintaan akan mengikuti," ia menambahkan.(*)

Pewarta: handr
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009