Kabupaten Agam (ANTARA News) - Warga korban gempa 7,9 Skala Richter (SR) yang diikuti dengan tanah longsor di pinggir Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, mulai mendaftarkan diri sebagai peserta program transmigrasi lokal (dalam provinsi).

"Mereka mendaftar sebagai peserta transmigrasi karena jorong (kampung) dilarang ditempati kembali oleh pemerintah daerah," kata Kundua (40), warga setempat di Maninjau, Minggu..

Menurut dia, pendaftaran dimulai Minggu melalui wali jorong masing-masing. Warga yang mendaftar umumnya masih mengungsi di posko utama pengungsian di Jorong Sungai Batang, pinggir Danau Maninjau.

Ia menambahkan dari informasi pemerintah daerah, lokasi transmigrasi bagi korban longsor itu berada di Sitiung, Kabupaten Sijunjung dan Kabupaten Solok Selatan.

Salah seorang korban yang ingin mendaftar, Sabri (33) mengatakan dirinya dan keluarga bersedia ikut transmigrasi karena kampungnya di Jorong Muko Jalan dilarang ditempati lagi, karena daerah itu rawan longsor susulan dari perbukitan leter W yang berdiri di belakang kampung.

Tanah longsor dari perbukitan di pinggiran Danau Maninjau dipicu gempa 7,9 SR pada akhir September 2009 dan hujan yang turun lebat selama Oktober 2009.

Akibat bencana ini empat jorong (kampung) di kaki bukit leter W, yakni Pandan, Galapuang, Batu Nanggai dan Muko Jalan dilanda tanah longsor, yang menyebabkan ratusan rumah dan bangunan rusak berat, roboh, tertimbun tanah dan ada yang terseret hingga danau.

Longsor-longsor susulan masih terus terjadi karena hujan deras hampir terjadi tiap hari di pinggir Danau Maninjau sejak awal Oktober 2009, sehingga sekitar 1.000 warga empat jorong itu hingga kini masih mengungsi di posko pengungsian utama di lapangan Jorong Sungai Batang.

Warga yang mengungsi itu, kini mulai mendaftarkan diri mengikuti transmigrasi lokal ke Sitiung atau Solok Selatan.

Kabupaten Agam merupakan daerah terparah ke tiga di Sumbar yang terkena gempa 7,9 SR diikuti tanah longsor pada 30 September 2009.

Akibat bencana ini sebanyak 80 warga Agam meninggal dunia, 90 orang luka berat dan 47 orang luka ringan. Bencana tersebut juga menyebabkan 12.634 unit rumah warga rusak berat, 3.653 unit rusak sedang dan 2.862 unit rusak ringan.

Kerugian materi akibat gempa dan tanah longsor di Agam ditaksir mencapai Rp460 miliar.(*)

Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009