Jakarta (ANTARA News) - Tokoh senior Partai Amanat Nasional (PAN), Abdillah Toha, di Jakarta, Selasa malam, menyatakan protes atas pemanggilan mendadak Anggodo oleh pihak Mabes Polri.

"Saya berpendapat, seharusnya TPF mengajukan keberatan dan Polri tidak dibenarkan malam ini memanggil Anggodo untuk `konfirmasi`," tegasnya kepada ANTARA.

Ia menyatakan itu, merespons dipanggilnya Anggodo secara mendadak oleh pihak Mabes Polri, menyusul dibukanya `rekaman kriminalisasi KPK` melalui Sidang Mahkamah Konstitusi (MK) Selasa siang.

Rekaman itu sendiri membuka pembicaraan Anggodo dengan sejumlah tokoh penegak hukum yang juga menyebut-nyebut banyak pejabat dalam suatu kasus.

Karena itu, Abdillah Toha yang mantan Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI periode 2004-2009 ini, menambahkan, pemanggilan atas Anggodo itu dikhawatirkan bisa digunakan untuk menyingkronkan jawaban dan dengan Polri sebelum diperiksa oleh TPF.

"Jika ini benar, maka sangat akan sangat mengganggu proses verifikasi TPF," tandasnya.

Karena itu, ia kembali mempertanyakan, kenapa polisi harus buru-buru memanggil Anggodo malam ini, jika tidak ada tujuan yang tersembunyi.

"Jangan lupa, Anggodo sangat akrab dengan Polri," ungkap Abdillah Toha.(*)

Pewarta: mansy
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009