Jakarta (ANTARA News) - Menneg BUMN Mustafa Abubakar telah merumuskan program 100 hari Kementerian BUMN dengan penekanan revitalisasi dan restrukturisasi sejumlah perusahaan.

"Kementerian BUMN diminta melakukan efisiensi, revitalisasi, termasuk menyehatkan BUMN yang rugi, serta mendorong peningkatan kinerja keuangan yang sudah mencapai profit," kata Mustafa di Kantor Kementerian BUMN, Kamis malam.

Ia menjelaskan, restrukturisasi infrastruktur dilakukan terhadap PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menjadi salah satu hal pokok yang harus diselesaikan.

"Masalah ketersediaan listrik PLN utamakan betul, termasuk sistem pentarifannya," katanya.

Pada BUMN Industri Strategis seperti PT Pindad dan PT PAL, Kementerian BUMN akan menetapkan konsep penyediaan alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Sistem dan prosedur produksi alusista, katanya, selama ini sudah memiliki standar namun perlu ditingkatkan yang disesuaikan dengan permintaan pengguna.

"Dengan begitu produksi alusista dalam negeri bisa lebih kompetitif di pasar ekspor," tambahnya.

Hal lain yang masuk dalam program 100 hari Kementerian BUMN, adalah partisipasi BUMN dalam program ketahanan pangan nasional.

BUMN diberi tugas menyediakan bibit tanaman pangan, termasuk jaminan ketersediaan pupuk.

"Kita juga segera menuntaskan program revitalisasi pabrik gula," tegasnya.

Meski begitu Mustafa tidak merinci sektor lainnya yang menjadi prioritas Kementerian BUMN dalam 100 hari sekaligus gambaran dalam lima tahun ke depan.

Sebelumnya dalam "Memori Jabatan" mantan Menneg BUMN Sofyan Djalil kepada pemerintah, setidaknya terdapat 14 agenda prioritas yang harus dilanjutkan dalam 2009-2014.

Prioritas meliputi reformasi birokrasi, reformasi kepemimpinan BUMN, peningkatan koordinasi antarlembaga, program right sizing, restrukturisasi dan penyelesaian BUMN rugi.

Selanjutnya program privatisasi, harmonisasi Peraturan Perundang-undangan, penyelesaian Rekening Dana Investasi (RDI)/SLA, penyelesaian Bantuan Pemerintah yang Belum Ditentukan Statusnya (BPYDS).

Adapun program lainnya, penataan sistem remunerasi, penyesuaian sistem akuntansi, penetapan dividen, pembentukan BUMN Fund, dan pelaksanaan kebijakan pemerintah.

"Tentu agenda 100 hari BUMN tersebut akan masuk dalam pembuatan "master plan BUMN," kata Mustafa.

Untuk lebih mempertajam sejumlah agenda tersebut, Mustafa menginformasikan akan bertemu dengan Menteri Pertahanan, Menteri Perindustrian dan Menteri ESDM.

"Besok dan pekan depan saya akan bertemu dengan mereka di sini (Kantor Kementerian BUMN)," ujarnya.
(*)

Pewarta: surya
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2009