Banjarmasin (ANTARA News) - Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia (Orari) Kalimantan Selatan (Kalsel) menemukan pulau terluar Kalsel yang memiliki potensi gas yang cukup besar.

Gubernur Kalsel Rudy Ariffin di Banjarmasin, Minggu, mengatakan, penemuan tersebut terjadi pada saat Orari melakukan ekspedisi ke beberapa wilayah perbatasan Kalsel.

"Pada saat melakukan ekspedisi beberapa waktu lalu Orari menemukan pulau Payung-Payung yang berada di pulau terluar Kalsel di Kabupaten Kotabaru," katanya.

Pulau tersebut, kata dia, merupakan pulau yang kaya akan gas dan pada 2010 akan mulai dilakukan eksplorasi.

Sebelumnya, kata dia, juga ditemukan pulau terluar Kalsel yaitu pulau Lari-Larian yang juga berada di Kabupaten Kotabaru.

Selanjutnya, kata dia, Orari juga akan melakukan registrasi lanjutan dengan melakukan ekspedisi ke beberapa wilayah perbatasan di Kalsel.

Menurut dia, daerah-daerah terpencil di perbatasan yang telah diregristasi dengan satelit orari itu secara langsung akan tercatat pada beberapa negara seperti London.

"Seperti pulau Payung-Payung secara otomatis juga sudah tercatat di London dan beberapa negara lainnya bahwa pulau tersebut milik Kalsel," katanya.

Gubernur yang baru dilantik sebagai Pemimpin Orari Kalsel itu juga menargetkan bahwa ke depan ekspedisi akan kembali dilaksanakan kebeberapa daerah perbatasan dan diharapkan akan menemukan kembali beberapa pulau terluar yang belum tercatat di Kalsel.

"Secara pasti belum diketahui berapa banyak pulau terpencil maupun terluar di Kalsel yang belum tercatat, namun bersama orari kita akan terus melakukan regristasi," katanya.

Sebelumnya Departemen Dalam Negeri (Depdagri) telah menetapkan pulau Lari-Larian yang diklaim masuk wilayah Sulawesi Barat adalah masuk wilayah Kotabaru.

Pulau Lari-larian merupakan wilayah yang memiliki deposit minyak dan gas bumi yang cukup besar yang merupakan potensi sumber daya alam Kalsel.(*)

Pewarta: handr
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009