Gunungkidul (ANTARA News) - Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pekan depan memberangkatkan sejumlah transmigran ke Jambi dan Gorontalo.

"Sebelum diberangkatan ke tempat tujuan, para transmigran itu diberi pembinaan oleh Dinas Transmigrasi Provinsi DIY, dan sampai saat ini persiapan yang dilakukan Dinsosnakertrans Gunungkidul telah memasuki tahap akhir," kata Kepala Bidang Transmigrasi Dinsosnakertrans Gunungkidul Virgilio Soriano di Wonosari, Minggu.

Ia mengatakan tahapan akhir persiapan yang dilakukan Dinsosnakertran yakni meneliti ulang seluruh kelengkapan dokumen administrasi calon transmigran, serta penunjukkan tenaga kesehatan untuk melakukan tes kesehatan terhadap 10 transmigran asal Gunungkidul itu.

"Persiapan menjelang pemberangkatan para transmigran tersebut dilakukan Kantor Bidang Transmigrasi Dinsosnakertrans Gunungkidul setelah menerima 10 surat perintah pemberangkatan (SPP) dari Departemen Transmigrasi," katanya.

Isi surat tersebut adalah menugaskan kepada dinas untuk segera memberangkatkan para transmigran asal Gunungkidul ini.

Menurut dia, berdasarkan SPP dari Departemen Transmigrasi menyebutkan lima orang transmigran asal Gunungkidul akan diberangkatkan ke Gorontalo, dan lima orang lainnya ke Jambi.

"Mereka kemudian dikumpulkan di Dinas Transmigrasi Provinsi DIY pada 15 November untuk menerima pembinaan, serta melengkapi persyaratan sebelum diberangkatkan ke daerah tujuan masing-masing," katanya.

Ia mengatakan Dinsosnakertrans Gunungkidul akan melakukan pemeriksaan kesehatan pada 14 November.

Menurut Virgilio, Pemkab Gunungkidul pada tahun ini mendapatkan kuota 70 orang calon transmigran. Mereka akan dikirim ke daerah penempatan di Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi.

Ia menyebutkan program transmigrasi yang ditawarkan kepada masyarakat berbeda dengan pola lama. Warga yang dikirim ke lokasi penempatan diarahkan menjadi wira usaha.

"Sebelum berangkat, mereka diberi pelatihan keterampilan, yang disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan daerah penempatan," katanya.

Menurut dia, sejak 2005 pelaksanaan program transmigrasi Kabupaten Gunungkidul cukup berhasil, karena hanya sedikit transmigran yang kembali ke daerah asal. Sebagian besar dari mereka merasa betah berada di tempat tujuan.

"Hanya sebagian kecil yang tidak betah karena berbagai alasan, dan kemudian kembali ke daerah asal," katanya.(*)

Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009