Tanjungpinang (ANTARA News) - Imigrasi Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau terpaksa menghentikan pelayanan pembuatan paspor karena enam unit komputer server-nya rusak disambar petir.

Kepala Imigrasi Kota Tanjungpinang, Surya Pranata, Senin mengatakan, petir dengan kekuatan besar menyambar enam unit komputer yang digunakan untuk mengakses sistem pembuatan paspor secara elektronik pada Jumat pekan lalu.

"Aktivitas pembuatan paspor dilakukan setelah perangkat komputer pendukung pembuatan paspor elektronik diperbaiki. Diperkirakan memakan waktu selama seminggu," ujar Surya.

Selain enam unit komputer tersebut, kata dia, perlengkapan lainnya berupa satu unit alat penyalur data keimigrasian dan tiga unit "power supply" juga disambar petir sehingga tidak dapat digunakan.

Harga alat penyalur data keimigrasian yang disambar petir tersebut cukup mahal dan tidak dijual di Provinsi Kepulauan Riau. Alat itu akan dibeli di Jakarta.

"Ada beberapa komputer yang digunakan untuk menyimpan data hasil wawancara pembuat paspor dapat diselamatkan," katanya.

Surya mengatakan, permasalahan tersebut telah dilaporkan ke Dirjen Imigrasi. Nilai kerugiaan yang dialami Imigrasi sekitar Rp100 juta.

Dalam waktu dekat teknisi dari Jakarta akan memperbaiki perangkat elektronik yang mengalami kerusakan tersebut.

"Kami sudah mengupayakan teknisi dari Batam, namun mereka tidak mampu," katanya.

Perangkat eletronik untuk pembuatan paspor di Imigrasi Tanjungpinang telah dua kali disambar petir. Kerusakan perangkat elektronik yang terparah terjadi kali ini.

"Kami akan mengusulkan kepada Dirjen Imigrasi untuk mengadakan peralatan antipetir karena intensitas petir cukup tinggi terjadi di Kota Tanjungpinang," ujarnya.

Dia mengemukakan, jumlah pembuat paspor di Imigrasi Tanjungpinang sekitar 50 orang dalam sehari. Imigrasi Tanjungpinang tetap melayani masyarakat yang ingin membuat paspor, namun tidak dapat memprosesnya untuk sementara waktu.

"Kami minta masyarakat bersabar," katanya.
(*)

Pewarta: surya
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2009