Mogadishu (ANTARA News/Reuters) - Perompak Somalia membajak sebuah kapal kargo berbendera Uni Emirat Arab (UAE) yang mengangkut senjata dengan tujuan negara Tanduk Afrika yang dilanda kekerasan itu, dalam pelanggaran atas embargo senjata PBB, kata sejumlah pejabat, Senin.

Juga Senin, orang-orang bersenjata melakukan upaya pembajakan paling jauh, dengan melepaskan tembakan ke arah kapal besar pengangkut minyak mentah yang berbendera Hong Kong sekitar 1.000 mil laut sebelah timur Mogadishu, ibukota Somalia.

Andrew Mwangura, pejabat Program Bantuan Pelaut Afrika Timur, mengatakan kepada Reuters, ia yakin kapal senjata itu menggunakan nama palsu Al Mizan. Kapal itu dibajak Minggu dan kini ditahan di dekat kota Garacad, Somalia utara.

"Itu merupakan salah satu kapal pembawa senjata biasa yang melanggar embargo senjata PBB terhadap Somalia," kata Mwangura. Sumber-sumber pelayaran mengatakan, kapal itu diperkirakan membawa senjata ringan dan amunisi, serta roket dan granat roket.

Sementara itu angkatan laut Uni Eropa EU Navfor mengatakan bahwa dalam upaya perompakan paling akhir, kelompok bersenjata Somalia melepaskan tembakan ke BW Lion, sebuah kapal berbendera Hong Kong dengan panjang 330 meter yang membawa 160.000 ton minyak mentah.

Usaha pembajakan itu terjadi sekitar 400 mil laut sebelah timurlaut Seychelles dan 1.000 mil laut sebelah timur Mogadishu, kata EU Navfor.

"Ini merupakan serangan perompakan paling jauh di lepas pantai Somalia selama ini," katanya.

Mwangura mengatakan, kapal minyak itu terbakar setelah terkena peluru senjata otomatis dan granat roket, namun tidak ada korban dan kapten berhasil mengemudikan kapal itu ke tempat aman.

Perairan di lepas pantai Somalia merupakan tempat paling rawan pembajakan di dunia, dan Biro Maritim Internasional melaporkan 24 serangan di kawasan itu antara April dan Juni tahun lalu saja.

Perompak menyerang lebih dari 130 kapal dagang tahun lalu, atau naik lebih dari 200 persen dari serangan tahun 2007, menurut Biro Maritim Internasional.

Kelompok-kelompok bajak laut Somalia, yang beroperasi di jalur pelayaran strategis yang menghubungkan Asia dan Eropa, memperoleh uang tebusan jutaan dolar dari pembajakan kapal-kapal di Lautan India dan Teluk Aden.

Perompakan meningkat di lepas pantai Somalia dalam beberapa tahun ini meski angkatan laut asing digelar di kawasan itu.

Dewan Keamanan PBB telah menyetujui operasi penyerbuan di wilayah perairan Somalia untuk memerangi perompakan, namun kapal-kapal perang yang berpatroli di daerah itu tidak berbuat banyak, menurut Menteri Perikanan Puntland Ahmed Saed Ali Nur.

Pemerintah transisi lemah Somalia, yang saat ini menghadapi pemberontakan berdarah, tidak mampu menghentikan aksi perompak yang membajak kapal-kapal dan menuntut uang tebusan bagi pembebasan kapal-kapal itu dan awak mereka.

Perompak, yang bersenjatakan granat roket dan senapan otomatis, menggunakan kapal-kapal cepat untuk memburu sasaran mereka.

Somalia dilanda pergolakan kekuasaan dan anarkisme sejak panglima-panglima perang menggulingkan diktator militer Mohamed Siad Barre pada 1991. Selain perompakan, penculikan dan kekerasan mematikan juga melanda negara tersebut.

Sejak awal 2007, gerilyawan menggunakan taktik bergaya Irak, termasuk serangan-serangan bom dan pembunuhan pejabat, pekerja bantuan, intelektual dan prajurit Ethiopia.

Sekitar 19.000 warga sipil tewas sejak awal 2007 dan lebih dari 1,5 juta orang hidup di tempat-tempat pengungsian di dalam negeri akibat konflik tersebut.

Pemerintah sementara telah menandatangani perjanjian perdamaian dengan sejumlah tokoh oposisi, namun kesepakatan itu ditolak oleh Al-Shabab dan kelompok-kelompok lain oposisi yang berhaluan keras.

Washington menyebut Al-Shabab sebagai sebuah organisasi teroris yang memiliki hubungan dekat dengan jaringan al-Qaeda pimpinan Osama bin Laden.

Gerilyawan muslim garis keras, yang meluncurkan ofensif sejak 7 Mei untuk menggulingkan pemerintah sementara dukungan PBB yang dipimpin oleh tokoh moderat Sharif Sheikh Ahmed, meningkatkan serangan-serangan mereka.

Tiga pejabat penting tewas dalam beberapa hari, yang mencakup seorang anggota parlemen, seorang komandan kepolisian Mogadishu dan seorang menteri yang terbunuh dalam serangan bom bunuh diri.(*)

Pewarta: handr
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009