Bengkulu (ANTARA News) - Masyarakat yang tersebar di sepuluh wilayah kabupaten/kota Provinsi Bengkulu, telah menunggak pembayaran listrik hingga mencapai Rp7 miliar pada Oktober 2009.

"Pelanggan yang tersebar itu, telah menunggak pembayaran listrik sehingga PT PLN (Persero) cabang Bengkulu dirugikan atas permasalahan tersebut," kata Kepala Cabang PT PLN (Persero) Bengkulu, Kadarisman di Bengkulu, Senin.

Tunggakan listrik ke PT PLN (Persero) tersebut, kata dia, telah mencapai Rp7 miliar dari Rp20 miliar pendapatan setiap bulannya.

Sebanyak 232.000 ribu pelanggan yang ada itu, jika dibandingkan dengan wilayah Sumatra bagian selatan, Jambi, Bengkulu merupakan penunggak pembayaran listrik terbanyak mencapai 35 persen.

Kurangnya kesadaran untuk membayar listrik setiap bulannya, PT PLN (Persero) telah dirugikan karena beban biaya operasional yang cukup tinggi belum dapat tertutupi.

"Pelanggan listrik diharapkan, membayar rekening listrik tepat waktu sehingga tidak mesti menunggu surat teguran dari PLN," ujarnya.

Kadarisman menambahkan, bila surat teguran sudah dilayangkan ke pelanggan dan tidak digubris maka dilakukan upaya pencabutan meteran listrik.

Setiap tahunnya, tunggakkan selalu bermasalah karena kesadaran membayar masih kurang sehingga sering mendapatkan teguran dari PT PLN (Persero) pusat.

Kondisi ini, kata dia, harus secepatnya diatasi agar kerugian setiap tahunnya dapat diminimalisir dan dilakukan tindakan yang lebih tegas.

PLN dalam waktu dekat akan melakukan suatu terobosan secara tegas dengan harapan masyarakat segera membayar tunggakan rekening listrik.

Bila sudah tiga bulan pelanggan belum membayar, maka akan dilakukan pemutusan aliran listrik dan untuk pemasangan selanjutnya PLN akan meninjau ulang dilakukan pemasangan kembali.(*)

Pewarta: handr
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009