London (ANTARA News) - Film "Jamila dan Sang Presiden" karya Ratna Sarumpaet meraih NETPAC Award pada festival Asiatica Film Mediale yang berlangsung di Roma  sejak 29 Oktober.

Counsellor Pensosbud KBRI Roma Musurifun Lajawa kepada koresponden Antara London, Selasa mengatakan "Jamila dan Sang Presiden" mengalahkan karya film unggulan dari negara-negara Asia lainnya, diantaranya, China, Jepang, Korea, India, Iran, Thailand dan Vietnam.

Menurut Musurifun Lajawa, "Jamila dan Sang Presiden"  selain meraih penghargaan The Network for the Promotion of Asian Cinema (NETPAC) juga terpilih untuk mewakili Indonesia pada kompetisi Piala Oscar pada bulan Februari 2010.

Sebelum berlaga di Oscar, "Jamila & Sang Presiden" akan mengikuti Asia-Pacific Film Festival di Sydney, Australia dalam waktu dekat.

Dikatakannya, NETPAC Award diberikan kepada film-film terbaik Asia saat acara penutupan festival Asiatica Film Mediale di Cinema Capricana, Roma .

NETPAC merupakan organisasi yang mewakili para kritikus, produser, distributor, curator, eksibitor, dan edukator yang bergerak di dunia perfilman.

NETPAC bertujuan untuk memajukan perfilman di kawasan Asia, dan telah dianggap oleh dunia sebagai otoritas yang sangat berkompeten dalam perfilman Asia.

Dewan juri yang diketuai kritikus film sangat disegani di Jepang Tadao Sato menilai keunggulan "Jamila & Sang Presiden" bukan saja terletak pada aspek artistik dan originalitasnya tetapi juga pada ketajaman kritik sosial dalam memotret kondisi sosial dan kemasyarakatan di Indonesia.

Ratna mengaku dirinya prihatin terhadap perdagangan manusia (human trafficking) di Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya.

Film Indonesia yang juga pernah menerima NETPAC Award adalah "Bird Man Tale" karya Garin Nugroho pada Berlin International Film Festival tahun 2003,  kata  Musurifun Lajawa.(*)

Pewarta: adit
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2009