Jakarta (ANTARA News) - Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir meminta agar pemerintah melakukan terobosan untuk menyelesaikan masalah-masalah krusial yang dihadapi Indonesia saat ini, baik berkaitan dengan kasus Bank Century maupun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Kami mengimbau agar pemerintah bertindak cepat dan tepat, berani melakukan terobosan untuk masalah-masalah krusial ini," katanya, disela-sela Dialog Nasional Muhammadiyah, di Jakarta, Jumat malam.

Menurut Haedar, penyelesaian kedua masalah tersebut harus memperhatikan kepentingan masyarakat, dan tidak hanya fokus pada kepentingan politik semata.

"Setiap bentuk indikasi, menyangkut kerugian negara, harus ada langkah tegas tanpa pandang bulu," katanya, menjawab pertanyaan wartawan tentang kasus Bank Century.

Berkaitan dengan kasus yang melibatkan KPK, Haedar menuturkan pejabat publik yang terbukti terlibat di kedua kasus tersebut harus segera diganti.

"Kalau pejabat publik bermasalah harus ada sistem untuk percepat mengeliminasi ini," katanya.

Ia berharap, instansi terkait seperti kepolisian, kejaksaan, dan KPK belajar dari permasalahan yang dihadapi saat ini, demi perbaikan di masa mendatang.

Lebih lanjut ia mengatakan, saat ini ada kepentingan strategis menyangkut kehidupan berbangsa dan bernegara yang harus diperjuangkan yakni menyangkut moral publik.

"Negara bisa tegak sebagai kekuatan, selain sistem moral, pelaku sistem juga kuat. Kami mengajak pada kader politik kita agar bagaimana dalam komitmen kebangsaan dan kenegaraan ini selain membangun sistem juga memperkuat moral pelaku sistem sendiri," katanya.

Sementara itu, pada Jumat, PP Muhammadiyah menyelenggarakan dialog nasional yang dihadiri oleh kader-kader Muhammadiyah yang saat ini menjabat sebagai anggota DPR maupun DPD.

"Kami ingin membangun komunikasi intensif antara Muhammadiyah sebagai induk organisasi dengan kader di DPR dan DPD," katanya.

Menurut Haedar, Muhammadiyah sebagai organisasi masyarakat bergerak di ranah kultural untuk membangun masyarakat. Sedangkan perjuangan politik, dilaksanakan oleh kader-kader Muhammadiyah di DPR dan DPD.(*)

Pewarta: rusla
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009