London (ANTARA News) - Jumlah warga Inggris yang ingin pasukannya ditarik dari Afghanistan makin meningkat dalam 12 bulan terakhir, kata jajak pendapat yang diterbitkan Sabtu, pada saat seorang komandan NATO menyatakan terkejut putranya cedera dalam perang itu.

Sekitar 71 persen dari masyarakat yang ditanyai oleh surat kabar Independent on Sunday, mengatakan mereka mendukung penarikan pasukan Inggris sampai akhir operasi tempur dalam 12 bulan terakhir.

Sekitar 47 persen responden mengatakan, penggelaran 9.000 tentara Inggris di Afghanistan mungkin bisa menambah serangan teror di dalam negeri.

Pihak yang menentang konflik tersebut makin bertambah di Inggris, setelah jenazah enam prajurit yang tewas di Afghanistan dipulangkan pekan ini.

Perdana Menteri Gordon Brown dikecam oleh ibu prajurit yang tewas itu, berkaitan dengan taburan surat pernyataan duka citanya.

Sekitar 1.000 orang berdemonstrasi menentang perang, Sabtu, pada saat majelis parlemen NATO bersidang di Edinburgh.

Pemerintah Inggris telah menghadapi berkali-kali tuduhan bahwa tentara yang dikirimkan ke Afghanistan makin meningkat resikonya karena peralatan yang tidak memadai dan kekurangan helikopter.

Namun Letjen Nick Parker, wakil komandan pasukan NATO Inggris di Afghanistan meminta dengan tegas kekurangan peralatan tidak dijadikan alasan bagi kehilangan kedua kaki Harry, 26 tahun, putranya, ranjau bom jebakan Juli lalu.

Parker mengatakan kepada News of the World, bahwa pasokan peralatan tentara Inggris baik bagi pelaksanaan tugas mereka.

Dia mengisyaratkan bahwa masalah penting untuk membendung jatuhnya korban dan pencapaian keberhasilan militer di negara tersebut bukan disebabkan oleh perlunya tambahan helikopter, tapi strategi untuk merebut hati dan perasaan rakyat setempat dengan membaur ke dalam komunitas mereka.

"Daripada meminta tambahan helikopter, yang mungkin diperlukan, yang perlu kita lakukan adalah mengembangkan taktik yang membuat anda keluar berbaur di kalangan rakyat, serta membentuk kembali citra kita sebagai pasukan yang berguna bagi masyarakat," katanya kepada surat kabar tersebut.

Sudah 232 petugas Inggris kehilangan nyawa di Afghanistan sejak 2001.

Brown Jumat mengatakan, dia yakin desakan kepada negara-negara lain akan menyumbang setidaknya 5.000 tentara tambahan. AS diperkirakan sebagai pengirim tentara terbanyak. Inggris telah berjanji mengirim 500 prajurit lagi.

Jajak pendapat ComRes untuk Independent on Sunday, menanyai 1.007 responden dewasa melalui telepon pada 11-12 November.(*)

Pewarta: handr
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2009