Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia berakhir merosot pada perdagangan Senin, karena kekhawatiran berlanjutnya virus corona, dengan wabah yang tidak terkendali di dua kota terbesar di negara itu dikhawatirkan menggagalkan upaya pemulihan.

Pada penutupan pasar, indeks acuan S&P/ASX 200 turun 32,00 poin atau 0,53 persen menjadi 6.001,60 poin, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas turun 32,60 poin atau 0,53 persen menjadi 6.112,30 poin.

Negara Bagian Victoria mencatat 275 kasus baru COVID-19 pada Senin, sementara New South Wales (NSW) melaporkan 20 kasus baru.

"Saham-saham Aussie berada di bawah tekanan ... kerugian dari saham perbankan, perjalanan, energi dan ritel membebani pasar," kata analis pasar Commsec, Steven Daghlian.

"Berita buruk minggu ini akan datang dalam bentuk lonjakan lebih lanjut dalam kasus COVID-19."

Semua sektor diperdagangkan lebih rendah dengan pengecualian teknologi informasi dan material, yang masing-masing menguat 1,34 persen dan 0,54 persen.

Di sektor keuangan, bank-bank besar merosot dengan Commonwealth Bank turun 0,84 persen, ANZ turun 1,19 persen, National Australia Bank turun 1,6 persen, Westpac Bank turun 1,17 persen.

Saham pertambangan sebagian besar lebih tinggi dengan BHP naik 1,21 persen, Rio Tinto naik 0,93 persen, penambang emas Newcrest naik 0,70 persen, namun Fortescue Metals turun 0,79 persen.

Saham produsen minyak dan gas jatuh dengan Oil Search turun 2,59 persen, Santos turun 3,55 persen dan Woodside Petroleum turun 2,62 persen.

Supermarket terbesar di Australia bervariasi dengan Coles turun 1,32 persen dan Woolworths naik 0,08 persen.

Sementara itu raksasa telekomunikasi Telstra merosot 1,73 persen, maskapai penerbangan nasional Qantas naik 0,28 persen dan perusahaan biomedis CSL tergelincir 0,25 persen.

Baca juga: Saham Australia berakhir naik usai laporan kasus tertinggi COVID-19
Baca juga: Saham Australia tergelincir di tengah data ekonomi yang beragam
Baca juga: Saham Australia reli dengan keuntungan meluas

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2020