Banjarmasin (ANTARA News) - Rumah kos bertingkat dua dihuni sekitar 15 mahasiswi di Jalan Cemara Banjarmasin, Kalsel Senin Malam (16/11) sekitar pukul 21:30 Wita runtuh namun tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Dugaan sementara runtuhnya rumah kos "Azis Lyan" tersebut karena tidak kuatnya pondasi sehingga membuat bangunan bertingkat itu runtuh pada bagian sebelah kiri, demikian diberitakan Selasa.

Dari pantauan bangunan tersebut yang paling parah adalah pada bagian kanan bangunan permanen tersebut terlihat retak-retak dan bagian lantai dasarnya ambles ke tanah.

Mawar, Mahasiswi semester satu Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) yang bersebelahan dengan Kos Azis Lyan, menerangkan sebelum rumah kos itu runtuh terdengar suara seperti kayu patah sekitar sepuluh menit.

"Sebelum bangunan itu runtuh sekitar 10 menit ada terdengar suara seperti kayu patah, dan tiba-tiba suara "brak" sangat nyaring mengejutkan saya," kata Mawar.

Karena merasa penasaran dengan suara keras tersebut dia dan tiga orang temannya bergegas keluar ternyata bangunan yang berdempet dengan kosnya sebagian sudah runtuh.

Rahmadi, pemilik Rumah Kos Azis Iyan yang dihubungi di rumahnya di Jalan Belitung, menjelaskan bahwa begitu bagunan itu runtuh dia segera dihubungi para mahasiswi beberapa menit setelah kejadian.

"Setelah dikabari, saya langsung datang ke tempat kos-kosan saya dan berusaha mengeluarkan beberapa buah sepeda motor yang tertinpa reruntuhan bangunan," kata Rahmadi.

Rahmadi menambahkan untuk sementara para penghuninya yang berjumlah sekitar 15 orang tersebut ada yang mengungsi ke rumah kos terdekat dan ada yang pulang ke rumah keluarganya.

Lebih jauh Rahmadi menjelaskan bangunan dengan panjang sekitar 18 meter dan lebar 8,5 meter tersebut secara teknis sudah benar karena menggunakan ukuran kayu dan besi standar serta menggunakan tumbukan galam panjang empat meter.

"Padahal selama pekerjaan saya yang mengawasi tukang sampai selesai, tetapi ambruk juga saya pasrah," pungkasnya.(*)

Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009