Jakarta (ANTARA News) - PT Bank CIMB Niaga mentargetkan Rp500 miliar dalam enam bulan untuk kredit pemilikan mobil (KPM) "Smart Luxury" yang diluncurkan Rabu ini.

"Kami targetkan Rp500 miliar dalam enam bulan untuk KPM ini," kata Direktur Retail Bank CIMB Niaga Suhaimin Djohan seusai acara peluncuran KPM "Smart Luxury" di Jakarta, Rabu.

Menurut Suhaimin, KPM ini mengambil segmen premium untuk pembelian harga mobil di atas Rp450 juta ke atas. "Memang segmennya kecil, namun permintaannya cukup besar," katanya.

KPM ini memiliki tingkat suku bunga 10,5 persen efektif per tahun atau setara dengan 4,86 persen "add on" dengan jangka waktu maksimal 4 tahun.Dia menambahkan bahwa KPM ini akan diutamakan terhadap 20 ribu nasabah premium yang loyal kepada Bank CIMB Niaga.

"Kami akan utamakan nasabah premium kami, setelah itu juga bekerjasama dengan ATPM (agen tunggal pemegang merek) mobil premium seperti Mercedes Benz, BMW, Audy, Lexus, Jaguar dan lainnya," katanya.

Sementara itu, Presiden Direktur Bank CIMB Niaga Arwin Rasyid mengatakan bahwa peluncuran KPM ini memberikan keuntungan kepada nasabah untuk menikmati kemudahan pembayaran angsuran kendaraan premium.

"Fitur ini merupakan inovasi terbaru dari Bank CIMB Niaga untuk memiliki kendaraan premium yang memberikan pilihan skema pembayaran pokok pinjaman yang sangat menarik," kata Aswin.

KPM "Smart Luxury" ini dapat membayar uang muka sebesar 25 persen dari harga (on the road) dan setiap bulannya hanya membayar angsuran bunga dan pokok pinjaman baru dibayarkan pada bulan keduabelas.

"Ini akan meringankan nasabahterutama para pengusaha untuk kembali memutar uangnya untuk usaha," katanya. Aswin juga menyebut bahwa KPM ini untuk mempertahankan pangsa pasar pembiayaan di sektor ritel.

KPM Bank CIMB Niaga saat ini mencapai Rp7,8 triliun dan hingga akhir tahun ini ditargetkan Rp8 triliun. "Saya optimis target ini akan tercapai," kata Suhaimin.

Dengan target Rp8 triliun ini berarti KPM CIMB Niaga tumbuh sebesar 35 persen dibanding tahun lalu. Suhaimin juga mengatakan kesehatan KPM cukup bagus karena NPL (rasio kredit bermasalah) di bawah 2 persen.

Suhaimin menyebut bahwa portofolio KPM sebesar 35 persen dari sektor kredit retail yang hingga saat ini mencapai Rp23 triliun. Komposisi paling besar diduduki oleh Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) sebesar 55 persen, sedangkan kartu kredit hanya 10 persen. Sektor kredit Retail sendiri menguasai 35 persen dari total kredit di Bank CIMB Niaga.(*)

Pewarta: mansy
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009