Jakarta (ANTARA News) - Sekjen PSSI Nugraha Besoes mengakui perjuangan Indonesia di ajang kualifikasi atau Pra Piala Asia kali ini memang berat dengan melihat lawan-lawan yang berada di Grup B.

"Kami memang mengharapkan Indonesia bisa kembali lolos ke putaran final, tapi kali ini lawan-lawan kami memang berat," ujar Nugraha Besoes di Jakarta, Rabu.

Hal itu dikatakan Nugraha usai menyaksikan Timnas Indonesia yang ditahan imbang 1-1 (1-0) oleh Kuwait dalam lanjutan Pra Piala Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan Jakarta.

Dengan hasil itu Indonesia masih tetap menempati posisi terbawah pada klasemen sementara Grup B, mengantongi nilai 3 hasil empat pertandingan. Indonesia masih menyisakan dua pertandingan lagi melawan Oman dan Australia pada 6 Januari dan 3 Maret mendatang.

Nugraha mengatakan harapan dan peluang Indonesia untuk lolos ke putaran final belum tertutup, sebab masih ada dua sisa pertandingan tersebut, dan seluruh kontestan di Grup B pun sama-sama masih memiliki dua pertandingan sehingga upaya saling mengalahkan tetap tinggi.

Dengan modal pertandingan kandang saat melawan Oman, ujarnya, Indonesia bisa memacu modal meraih kemenangan sehingga partai terakhir melawan Australia menjadi partai paling menentukan.

"Kami harapkan saja saat melawan Oman anak-anak bisa meraih tiga poin. Dengan begitu tinggal bertanding mati-matian melawan Australia. Kita harapkan saat melawan Australia itu Indonesia mendapat keberuntungan," ujarnya.

Pada pertandingan Indonesia vs Kuwait, Nugraha pun memuji para pemain yang telah berupaya keras meraih kemenangan sekaligus memberikan hiburan bagi pencinta sepakbola di Tanah Air. Namun keuletan pemain Kuwait telah menguburkan impian Indonesia untuk mempertahankan keunggulan 1-0 sekaligus memetik tiga poin.

Pada pertandingan tersebut Indonesia sempat unggul 1-0 melalui gol Budi Sudarsono pada menit ke-45. Sedangkan gol balasan Kuwait oleh Ahmad Ajab pada menit ke-71 setelah terjadi kemelut di muka gawang Markus Horison.(*)

Pewarta: mansy
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009