Singapura (ANTARA News) - Harga minyak mendingin di perdagangan Asia, Kamis, setelah melampaui 80 dolar, terutama didorong oleh penurunan saham energi AS, kata analis seperti diberitakan AFP.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Desember, turun 21 sen menjadi 79,37 dolar per barel.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari turun enam sen menjadi 79,41 dolar per barel.

Kontrak New York mencapai 80,33 dolar Rabu karena data dari Departemen Energi (DoE), yang dirilis pada hari yang sama, menunjukkan cadangan minyak mentah AS jatuh 900.000 barrel dalam pekan yang berakhir 13 November. Penurunan ini lebih dari 600.000 barel yang diantisipasi oleh pasar.

Persediaan bensin AS jatuh 1,7 juta barel, mengalahkan ekspektasi untuk kenaikan kecil.

DoE menambahkan bahwa timbunan sulingan, yang termasuk diesel dan bahan bakar pemanas, turun 300.000 barel. Para analis telah memperkirakan penurunan yang lebih besar 500.000 barel.

"Laporan terbaru termasuk beberapa poin agak bullish untuk pasar minyak," kata analis dari Commonwealth Bank of Australia dalam sebuah laporan.

Namun mereka mengingatkan bahwa "gambaran besar tetap menjadi salah satu yang masih lemah permintaan minyak AS."

Analis di Amerika Serikat telah mengatakan penurunan tingkat persediaan diperburuk Topan Ida, yang melemah menjadi badai tropis awal bulan ini namun hal ini menyebabkan untuk penutupan beberapa instalasi minyak di Teluk Meksiko.

AS adalah pengguna energi terbesar dunia dan dilihat sebagai kunci untuk mengangkat permintaan minyak yang telah terpukul oleh kemerosotan ekonomi global. (*)

Pewarta: handr
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2009