Pagelaran busana digital - semi fisik yang menyerupai pertunjukan teater sekaligus sirkus itu mengusung nuansa monokromatik dengan latar kosong yang sangat gelap.
![](https://img.antaranews.com/cache/730x487/2020/07/22/valentino-4.jpg)
Dalam pernyataannya, Direktur Kreatif Valentino, Pierpaolo Piccioli 16 look yang ditampilkan dalam pagelaran busananya kali ini merupakan respon terhadap keadaan sulit akibat lockdown serta pandemi COVID-19.
"Saya tidak ingin merasakan keterbatasan. Couture (adibusana) dibuat untuk memuaskan emosi dan mimpi," katanya.
Baca juga: Dior buat versi miniatur koleksi adibusana Autumn/Winter2020
Baca juga: Ada "aroma" Lady Gaga di parfum terbaru Valentino
![](https://img.antaranews.com/cache/730x487/2020/07/22/valentino-2.jpg)
![](https://img.antaranews.com/cache/730x487/2020/07/22/valentino-3.jpg)
Pagelaran busana ini tidak disertai panggung pagelaran busana, karena para model memamerkan karya Valentino sambil bergelantungan, menghadirkan sensasi pertunjukan serupa sirkus.
Beberapa model bahkan berayun-ayun di trapeze dengan gaun-gaun yang sangat panjang sehingga menjuntai ke lantai.
Dalam koleksi kali ini, Valentino hanya menggunakan warna putih. Gaun-gaun berwarna putih yang surealis itu kemudian berubah warna dan motif akibat proyeksi laser dan permainan cahaya yang menginterpretasikan mimpi indah.
For #ValentinoHauteCouture #FallWinter20, Creative Director @pppiccioli explores a new approach, bringing the human and digital worlds together in a live performance from Cinecittà Studios in Rome. Experience the entire show, made in collaboration with @nick_knight, featuring music by @fkatwigs, now playing at the link in bio.
A post shared by Valentino (@maisonvalentino) on
Baca juga: Giliran label mewah Capri dan Valentino tutup toko akibat virus corona
Baca juga: Jackson GOT7 resmi luncuran merek fesyen sendiri
Baca juga: Renda tradisional Rusia yang monokromatik di tangan Ulyana Sergeenko
Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Alviansyah Pasaribu
COPYRIGHT © ANTARA 2020