Tanjungpinang,(ANTARA News) - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, Sulimin, mengatakan dalam sepekan ke depan jalur pelayaran di Kepulauan Riau secara umum berbahaya.

"Berdasarkan analisa BMKG, jalur pelayaran di Kepulauan Riau berbahaya pada seminggu ke depan, karena banyak terdapat pusaran angin yang masih aktif sehingga memicu gelombang tinggi," katanya di Tanjungpinang, Senin.

Dia mengatakan pusaran angin tersebut berkumpul akibat tekanan udara di wilayah Kepulauan Riau rendah sehingga menyebabkan awan "Comulinimbus" atau awan badai berkumpul sehingga akan mengakibatkan terjadinya angin kencang, gelombang tinggi, hujan lebat dan terjadinya petir.

Saat ini, menurut dia, angin kuat datang dari arah barat daya, walaupun sekarang di Kepulauan Riau sudah memasuki musim utara.

"Angin utara belum kuat, namun dari barat daya angin cukup kuat," katanya.

Secara umum di Indonesia, menurut dia, angin barat daya tersebut berkumpul di daerah ekuator, termasuk di Kepulauan Riau yang mempunyai tekanan udara rendah sehingga awan-awan "comulinimbus" berkumpul.

Tinggi gelombang di Kepulauan Riau menurut dia rata-rata satu sampai dua meter, sementara di perairan Karimun yang terjadi musibah tenggelammnya kapal feri Dumai Express 10 Minggu pagi (22/11) tinggi gelombang bisa mencapai 3 meter akibat angin kencang efek dari awan "Comulinimbus".(*)

Pewarta: handr
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2009