Ulyanovsk, Rusia (ANTARA News/Reuters) - Presiden Rusia Dmitry Medvedev pada Selasa memecat beberapa jenderal senior karena serangkaian ledakan di sebuah gudang senjata di Rusia tengah bulan ini yang 10 orang tewas.

Dua orang tewas ketika serangkaian ledakan amunisi menghantam arsenal angkatan laut di Ulyanovsk, 800 Km di timur Moskow pada 13 November.

Delapan orang lagi tewas di gudang senjata itu 10 hari kemudian ketika sejumlah granat meledak dalam operasi pembersihan.

"Sayang, ini mungkin karena kurangnya pengawasan dari pimpinan kementerian pertahanan dan kelalaian kriminal yang bertanggungjawab atas amunisi tua yang hancur di gudang itu," kata Medvedev pada wartawan dalam kunjungan ke Ulyanovsk.

Medvedev menyatakan pihaknya telah membebastugaskan kepala bagian teknik dan artileri kementerian pertahanan serta seorang wakil komandan regional.

Ia memerintahkan Menteri Pertahanan Anatoly Serdyukov untuk memecat kepala Gudang 31, tempat ledakan itu terjadi.

"Kualitas amunisi perbekalan harus diperiksa dan saya telah memerintahkan menteri pertahanan untuk melakukan peninjauan kembali secara menyeluruh. Saya memberi waktu anda selama satu bulan," ujar Medvedev, yang berdiri di samping Serdyukov.

Serdyukov, yang didukung oleh Medvedev dan Perdana Menteri Vladimir Putin, bermaksud untuk memperbarui pasukan bersenjata Rusia guna mengubah mesin era-Soviet yang berkarat itu menjadi pasukan yang dapat dipindah-pindahkan yang mampu untuk berperang dalam konflik modern.

Pembaruan militernya telah menemui perlawanan dari banyak perwira yang beberapa dari mereka telah kehilangan pekerjaan mereka.(*)

Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009