Hong Kong (ANTARA News/AFP) - Cathay Pacific, Rabu, menyatakan perusahaan penerbangan itu telah dirundung serangkaian kejadian misterius, seperti toilet macet, pada armada Airbusnya, dan satu pesawatnya yang dipenuhi penumpang dipaksa mendarat tanpa jadwal karena tolietnya tak berfungsi.

Semua toilet di pesawat Airbus A330 dan A340 milik perusahaan penerbangan Hong Kong tersebut macet dalam tiga kejadian terpisah selama 11 hari belakangan, kata jurubicara Cathay Pacific Carolyn Leung kepada AFP, saat mengkonfirmasi satu laporan yang disiarkan oleh South China Morning Post.

Satu pesawat pada 17 November dari Riyadh, Arab Saudi, menuju Hong Kong dengan membawa 278 penumpang dipaksa mengalihkan jalur penerbangan ke Mumbai, India, ketika awak kabin mendapati tak lama setelah lepas-landas bahwa tak ada satu pun dari 10 toilet di pesawat itu yang lancar.

Pengalihan yang tak dapat dielakkan tersebut mengakibatkan penundaan 18 jam pada pesawat yang seharusnya menjalani jadwal penerbangan delapan jam itu.

Dua pesawat lain yang mengalami "nasib naas berupa toilet macet" adalah pesawat dari Roma ke Hong Kong pada 9 November dan dari Dubai di Uni Emirat Arab ke Hong Kong pada 19 November.

Dalam kedua kasus itu, jumlah penumpang harus dibatasi jadi kurang dari 240 orang ketika didapati sebelum lepas-landas bahwa hanya toilet di satu sisi pesawat berfungsi.

Penyebab pasti macetnya toilet tersebut belum diketahui, kata jurubicara itu, yang menambahkan penumpang mungkin ikut bertanggung jawab.

"Anda pasti akan terheran-heran mengenai apa yang kami temukan di pipa saluran ketika kami membersihkan sistem itu --bukan hanya handuk muka tapi juga botol obat, kaus kaki, bahan pakaian dan bahkan boneka buat anak-anak yang badannya berisi," kata Leung.

Perusahaan penerbangan tersebut menyatakan telah berkonsultasi dengan Airbus mengenai masalah itu dan para teknisinya sekarang sedang memasang pipa baru serta melakukan perawatan pembersihan yang mendalam pada semua toilet pesawat.

Toilet pesawat menggunakan pipa berkecepatan tinggi yang membawa sampah dengan kecepatan 110 kilometer per jam ke dalam tangki penampungan yang dikosongkan di antara jeda penerbangan.

Dua sistem vakum beroperasi secara terpisah di masing-masing sisi pesawat, yang berarti hambatan biasanya mempengaruhi semua toilet di satu sisi pesawat.

Pedoman kerja internal Cathay menyatakan rasio minimum toliet-buat-penumpang di kelas ekonomi mesti memiliki perbandingan satu berbanding 80.(*)

Pewarta: luki
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009