Jakarta (ANTARA News) - Tim Sembilan, anggota lintas fraksi DPR inisiator hak angket kasus Bank Century, membantah langkah mereka menemui dan meminta dukungan sejumlah tokoh nasional sebagai bentuk tidak percaya diri.

"Ini bukan soal pede (percaya diri) atau tidak pede. Kita tentu harus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak agar kasus ini bisa selesai sesuai dengan yang diharapkan," kata salah seorang anggota Tim Sembilan Ahmad Muzani di Jakarta, Minggu.

Muzani mengemukakan hal itu ketika dimintai tanggapannya terkait penilaian sementara kalangan yang menilai langkah Tim Sembilan meminta dukungan para tokoh di luar parlemen sebagai bentuk sikap tidak percaya diri.

Menurut politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Tim Sembilan ingin menyerap sebanyak mungkin aspirasi dari masyarakat terkait kasus yang merugikan negara Rp6,7 triliun tersebut.

"Kita semua tahu, harapan masyarakat agar kasus ini bisa diungkap secara tuntas sedemikian tinggi. Tentu kita tidak ingin, seperti sejumlah hak angket lainnya, berhenti di tengah jalan," katanya.

Ditanya apakah ada kekhawatiran pula di antara pengusung bahwa hak angket bisa saja "masuk angin" sebagaimana dikhawatirkan masyarakat, Muzani dengan diplomatis mengatakan untuk mengungkap tuntas kasus Century memang membutuhkan dukungan masyarakat luas.

Hari ini (Minggu) Tim Sembilan mengagendakan pertemuan dengan mantan Ketua MPR Amien Rais, setelah sebelumnya, Sabtu (28/11), menemui KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Tim juga berencana menemui sejumlah tokoh lainnya seperti mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Megawati Soekarnoputri, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Syafii Maarif, dan Din Syamsuddin.

Ketika berita ini diturunkan, Tim Sembilan tengah menggelar "public expose" guna memberi kesempatan kepada masyarakat untuk bertanya seputar kasus Bank Century, yang kini telah berganti nama menjadi Bank Mutiara, di salah satu rumah makan di Jakarta Selatan.
(*)

Pewarta: surya
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2009