Dubai (ANTARA News) - Dubai World adalah konglomerat dari 10 perusahaan milik negara termasuk raksasa real estat yang sedang kekurangan uang, Nakheel, dan operator pelabuhan terbesar ketiga dunia, DP World.

Dubai mengejutkan kalangan keuangan internasional pekan lalu, ketika meminta sebuah moratorium utang Dubai World enam bulan yang diperkirakan berjumlah 59 miliar dolar AS (39,3 miliar euro) dari utang publik emirat 80 miliar dolar AS.

Nakheel, pembangun dari pulau buatan Jumeirah Palm di Dubai, adalah jatuh tempo untuk membayar kembali 3,5 miliar dolar AS utangnya pada 14 Desember.

Di bawah bayangan krisis ekonomi dunia tahun lalu, Nakheel sudah membekukan proyek-proyek ambisius seperti menara setinggi satu kilometer (3.280 kaki) dan sebuah kota baru, Waterfront, dua kali ukuran Hong Kong.

Cabang real estat lain dari Dubai World -- Limitless -- yang pada awalnya terfokus pada proyek-proyek di Rusia, Vietnam dan Arab Saudi, tetapi juga di Dubai. Perusahaan ini memiliki 1,2 miliar dolar AS obligasi yang jatuh tempo pada 31 Maret.

Istithmar, unit investasi konglomerat, sejak pembentukannya pada 2003 mengakuisisi aset dengan perkiraan nilai lebih dari 2,9 miliar dolar AS, termasuk "QE2 cruiseliner" yang bertujuan untuk diubah menjadi sebuah hotel mewah.

DP World mengelola 50 terminal kontainer di 32 negara.

Pada Januari, ia mengumumkan bahwa ekspansi proyek-proyek dan perekrutan staf dibekukan akibat penurunan global di terminal pelabuhan karena pelambatan perdagangan di seluruh dunia.

Tapi pada Maret mengumumkan keuntungan bersih 621 juta dolar AS untuk 2008, naik 48 persen dibanding tahun sebelumnya.

Economic Zones World (EZW), anak perusahaan lainnya, mencari peluang perdagangan bebas di seluruh dunia, selain menjalankan Jebel Ali Free Zone (JAFZ) dan Technopark Dubai. Perusahaan ini telah mengumumkan proyek di Djibouti, Irak dan Senegal.

Leisurecorp, yang bertanggung jawab atas investasi dalam olahraga dan rekreasi, dan Dubai Multi Commodities Centre (DMCC), sebuah zona perdagangan bebas untuk emas, perak, berlian dan logam berharga lainnya, juga menjadi bagian dari Dubai World.

Drydocks World menangani 400 kapal per tahun, sebagian besar kapal tanker minyak, sementara Dubai Maritime City bertujuan untuk diluncurkan pada 2012.

Dalam panasnya krisis global, Dubai Natural Resources World didirikan pada September untuk berinvestasi dalam energi, pertambangan dan sektor pertanian di dunia.(*)

Pewarta: handr
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2009