London (ANTARA News) - Petenis nomor satu dunia Serena Williams dijatuhi hukuman denda 175.000 dolar AS dan diamati dua tahun karena sikapnya mengeluarkan kata-kata kasar dalam turnamen AS Terbuka, demikian diumumkan Komite Grand Slam, Senin.

Komite mengatakan pemain itu akan diamati selama 2010, 2011 dan 2012 dan kalau masih melakukan hal sama, maka ia diancam dikeluarkan dari turnamen. Denda akan dikurangi menjadi 82.000 dolar AS bila ia berjanji tidak akan mengulang perbuatannya sampai 2011.

"Pada 9 November 2009, administrator Komite Grand Slam menyatakan sudah bertemu dengan Serena Williams, yang menyampaikan komitmennya tidak akan mengulang kesalahannya di AS Terbuka 2009," demikian pernyataan dari komite seperti dilaporkan Reuters.

Komite itu, yang bertanggung jawab menyelenggarakan empat turnamen grand slam, bertemu pada Sabtu dengan Presiden ITF Francesco

Ricci Bitti dalam turnamen akhir musim "World Tour Finals" di London guna mendiskusikan rekomendasi administrator Bill Babcock tentang hukuman kepada pemain itu.

Ketika mengomentari keputusan itu, Ketua Tur WTA Stacey Allaster menyatakan semoga Williams akan banyak belajar dari keputusan denda dan perhatian yang ditujukan kepada sikapnya itu.

"Serena Williams merupakan juara besar dan menjadi model bagi jutaan pendukungnya sepanjang karirnya," kata Allaster dalam pernyataannya.

"Ia mengakui perbuatannya itu salah, yang dilakukannya pada laga semi final AS Terbuka tahun ini dan ia meminta maaf atas perbuatannya itu," katanya.

Williams berbicara kasar dan berkepanjangan dalam pertandingan semi final melawan juara Kim Clijsters di Flushing Meadow, September.

Ketika memimpin 4-6 5-6 15-30, Williams melakukan pukulan servis kedua tetapi hakim garis mengatakan ia melakukan langkah salah (foot-fault), sehingga pemain tenis Amerika itu dianggap melakukan double-fault akibatnya angkanya menurun.

Mendengar keputusan itu, Williams spontan berang dan ngomel. Ia mengarahkan raketnya ke arah wanita hakim garis itu dan memutar-mutar bola di tangannya seakan ingin "memasukkannya" ke dalam leher hakim garis itu.

Kekasaran kedua

Setelah beberapa kali mendapat peringatan termasuk ketika menghantamkan raketnya, Williams akhirnya mendapat hukuman untuk kekasarannya yang kedua pada akhir pertandingan itu, yang dimenangi lawannya dari Belgia, Clijsters, 6-4 7-5.

Panitia penyelenggara turnamen mendendanya 10.500 dolar AS, yang terbesar yang dijatuhkan kepada petenis wanita sejak 1990, pada akhir turnamen karena ia kasar tidak seperti kelakuan seorang atlet. Denda sebesar 175.000 dolar AS kepada Williams itu termasuk hukuman 10.500 dolar AS yang sebelumnya sudah diterimanya.

Juara grand slam 11 kali itu mengeluarkan pernyataan pada hari ia mengeluarkan kata-kata kasar itu, yang berisi permohonan maaf atas sikapnya itu, dan mengatakan bahwa ia "menghadapi situasi yang amat payah" kendati ia menolak untuk meminta maaf secara langsung kepada hakim garis itu.

Dengan jatuhnya hukuman kepada petenis putri itu, maka sikapnya pada pertandingan berikutnya di Australia Terbuka Januari mendatang akan menjadi perhatian besar dari para ofisial dan penonton.

Salah satu insiden yang sebelumnya pernah terjadi, ketika petenis Amerika Jeff Tarango dilarang tampil pada turnamen wImbledon 1995, setelah ia melancarkan serangan kata-kata dan menuduh wasit Bruno Rebeuh melakukan korupsi.

Tarango, yang ketika itu didenda 63.000 dolar AS, dilarang tampil pada Wimbledon tahun berikutnya. (*)

Pewarta: bwahy
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2009