"Saya mengusulkan agar Pansus angket Bank Century fokus pada dua persoalan tersebut, karena masa kerjanya sangat singkat hanya dua bulan," kata Romahurmuziy melalui layanan pesan singkat (SMS) yang diterima ANTARA, Rabu.
Dikatakannya, ada lima fokus persoalan yang harus diungkap pada persoalan Bank Century yang diduga merugikan keuangan negara Rp6,7 triliun.
Dari lima fokus tersebut, kata dia, Pansus angket Bank Century yang akan ditetapkan pada rapat paripurna DPR, Jumat (4/12), hendaknya fokus pada dua persoalan saja agar bisa menyelesaikan tugasnya dalam waktu dua bulan.
Dua persoalan tersebut adalah, kata dia, proses pengucuran fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) dari Bank Indonesia ke Bank Century sebesar Rp689 miliar serta proses penetapan Bank Century sebagai bank gagal dan perlu diselamatkan.
"Dengan bekerja efisien dan hanya memfokuskan pada dua persoalan tersebut, maka Pansus angket Bank Century bisa menyelesaikan tugasnya sesuai koridor sebagai lembaga pengawas atas pelaksanaan undang-undang," kata Romy, panggilan akrab Romahurmuziy.
Selain dua fokus tersebut, kata dia, tiga persoalan lainnya adalah proses pengawasan dari Bank Indonesia sampai dilakukan merjer dengan tiga bank, proses penggunaan dana "bail-out" (talangan) oleh para pihak, serta kesalahan manajemen dan penyalahgunaan wewenang pengurus bank.
Wakil Sekjen DPP PPP ini menyarankan, tiga persoalan tersebut agar langsung dilimpahkan kepada aparat penegak hukum untuk untuk memprosesnya.
Dengan cara tersebut, dia memperkirakan, maka persoalan Bank Century bisa diselesaikan oleh Pansus maupun aparat penegak hukum dalam waktu singkat.
Penetapan Pansus angket Bank Century dijadwalkan pada rapat paripurna DPR, Jumat (4/12), bersamaan dengan paripurna penutupan masa sidang semester pertama 2009.
Pansus angket Bank Century telah disepekati sebanyak 30 orang dengan komposisi delapan orang dari Fraksi Partai Demokrat (FPD), enam orang dari Fraksi Partai Golkar (FPG), lima orang dari Fraksi PDI Perjuangan (FPDIP) dan tiga orang dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS).
Kemudian, masing-masing dua orang dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPPP), Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN), dan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) serta masing-masing satu orang dari Fraksi Gerindra dan Fraksi Hanura.(*)
Pewarta: handr
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009
