Padang (ANTARA News) - Pengamat politik Ruslan Ismail Mage menilai panitia khusus (pansus) Bank Century akan melahirkan kabaret politik di atas panggung demokrasi Indonesia.

"Dalam konteks politik kontemporer Indonesia, pansus angket tidak memiliki tokoh alternatif. Ini beda dari pansus angket ketika melahirkan pemakzulan kepada Gus Dur," kata Ruslan saat dihubungi, Sabtu.

Gus Dur kemudian diganti oleh Megawati yang merupakan representasi kehendak rakyat.

Menurut penulis buku Komat-Kamit Politik itu, kalau pansus angket Bank Century mau menjatuhkan SBY, tentu Boediono akan naik, sedangkan Boediono justru dianggap terkait kasus Century.

Karena itu, kata dia, pemungutan suara yang kemudian memilih Idrus menjadi ketua pansus akan membuat pansus hak angket lebih cenderung berjalan di tempat.

Kondisi ini akan melahirkan posisi tawar-menawar antara Demokrat dan Golkar sehingga kemungkinan besar dua parpol besar ini melakukan tawar-menawar politik untuk menyelamatkan SBY agar tidak dijatuhkan.

"Kalau ini disepakati kedua partai ini, maka skenario berikutnya Golkar memposisikan ketua umumnya menjadi pengganti Boediono sebagai wapres," kata Direktur Eksekutif Pusat Studi Investasi Politik itu.

Master Ilmu Politik UI itu mengatakan keputusan ini lebih mungkin diterima publik ketimbang angket putus di tengah jalan, yang berpotensi memicu gerakan moral massa tak terkendali.

Dia memperkirakan pansus hak angket Century tidak akan sampai pada pemakzulan atau upaya menjatuhkan presiden dari kekuasaannnya. (*)

Pewarta: ricka
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009