Padang (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tabing Padang, memprakirakan ketinggian gelombang di perairan pesisir Sumatra Barat (Sumbar) awal pekan depan 2,5 meter.

Kepala Bidang Observasi dan Informasi BMKG Tabing Padang, Amarizal, di Padang, Minggu, menyebutkan, prakiraan gelombang setinggi 2 sampai 2,5 meter terjadi awal pekan kedua Desember 2009.

Menurutnya, ketinggian gelombang itu perlu diwaspadai kalangan pelaku pelayaran dan nelayan di perairan pesisir pantai Sumbar hingga ke laut Kepulauan Mentawai.

Bahkan, perlu diperhatikan nelayan dan pelaku pelayaran saat cuaca menjelang hujan karena angin kencang berpeluang terjadi sehingga bisa memicu gelombang tinggi.

"Kalau sudah awan tebal menjelang hujan angin kencang berpotensi muncul di wilayah Sumbar," katanya dan menambahkan, kini arah angin bertiup dari barat ke timur.

Sementara itu, temperatur udara di wilayah Sumbar sepanjang Senin (7/12) masih dalam batas normal atau berkisar pada 20-30 derajat Celcius.

Hujan berpotensi terjadi di wilayah daratan Sumbar dengan intensitas sedang dan terjadi pada sore dan malam hari.

"Curah hujan harus jadi perhatian masyarakat, terutama yang berada di daerah kawasan rawan bencana longsor. Begitu, juga bagi pengguna jalan harus hati-hati melintasi kawasan rawan bencana," sarannya.

Data dihimpun pada tingkat nelayan tradisional di perairan pantai Padang, aktivitas melaut tetap berjalan normal di tengah hasil tangkapan berkurang sepekan terakhir.

Jasri, nelayan di kawasan pantai Padang, Ahad, menuturkan bahwa nelayan tetap turun ke laut pagi hari, tapi belakangan jenis ikan permukaan tergolong berkurang.

"Hasil tanggap mengalami turun sampai 40 persen dibandingkan dengan dua pekan sebelumnya, akibatnya harga ikan laut cenderung naik," katanya.

Jono, satu pedagang ikan laut yang menjajakan hasil tangkapan nelayan ke perumahan penduduk di Padang, menyebutkan harga ikan pelagis naik karena hasil tangkapan nelayan berkurang.

Kini harga ikan laut, jelasnya, untuk jenis gambolo mencapai Rp8.000 setengah kilogram yang sebelumnya hanya sekitar Rp12.000/kg.(*)

Pewarta: handr
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009