Jakarta (ANTARA News) - EMC, perusahaan yang bergerak di bidang solusi infrastruktur informasi, menerapkan beberapa pendekatan untuk semakin memantapkan penetrasi pasar sehingga konsumen tidak hanya mengenal perusahaan tersebut hanya memproduksi storage.

Country Manager EMC Adi Rusli kepada pers di Jakarta, Rabu, mengatakan, selama ini EMC hanya dikenal dengan produk storagenya padahal ada banyak produk yang dihasilkan termasuk perangkat lunak.

Potensi pasar Indonesia sendiri, menurut dia, masih cukup tinggi seperti di sektor telekomunikasi yang masih terbuka lebar. Ini dibuktikan dengan hasil yang dicapai EMC Indonesia dalam sembilan bulan pertama tahun ini.

Kondisi ekonomi yang lesu pada tahun ini tidak terlalu berpengaruh banyak bagi EMC. Banyak perusahaan tetap terus berinvestasi di teknologi karena terbukti mampu mengelola, melindungi dan mengamankan aset informasi digital mereka.

Dalam kuartal ketiga tahun ini, pertumbuhan pendapatan EMC mencapai 13 persen, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar tujuh persen.

EMC tercatat memiliki pangsa pasar terbesar kedua di Indonesia sebesar 21,94 persen untuk pasar storage eksternal segmen kelas atas dan menengah pada kuartal ketiga tahun ini. EMC juga sukses memperoleh lebih dari 50 pelanggan baru kelas perusahaan dan komersial.

Beberapa strategi EMC adalah melakukan segmentasi pasar dengan menyasar perusahaan besar dan perusahaan kelas menengah dan yang baru berkembang. Apa yang ditawarkan EMC tersebut, lanjutnya, merupakan teknologi yang disejajarkan dengan kebutuhan CEO. EMC juga akan mendukung kampanye penjualan terhadap para mitranya.

Adi yang baru sekitar enam bulan menjadi pimpinan EMC Indonesia mengatakan, dirinya berupaya untuk membawa perusahaan agar lebih dikenal dengan berupaya agar fokus kepada para customernya. Pihaknya juga mengidentifikasi bahwa selama ini ada kelemahan di cakupan pasar dan penetrasinya.

Untuk hubungan dengan mitra, EMC berupaya untuk menciptakan hubungan yang bisa saling percaya. (*)

Pewarta: bwahy
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2009