Musi Rawas, Sumsel (ANTARA News) - Kejurnas Arung Jeram Musi Rawas Open 2009, yang memperlombakan kelas R4 atau empat pendayung di Sungai Rawas, Desa Pulau Kidak, Kecamatan Ulu Rawas, Provinsi Sumsel menjadi yang pertama di kawasan Asia.

"Kejuaraan Arung Jeram R4 ini populer di Eropa dan untuk di Indonesia bahkan Asia belum pernah dilaksanakan dan baru pertama kali ini dilombakan," kata Sekretaris Jendral Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI), Budi Yakin, Kamis.

Dikatakannya, kejuaraan yang dilaksanakan di daerah itu diikuti 22 tim yang terdiri dari rafter (pendayung) kaliber nasional bahkan sudah mempunyai lisensi sebagai atlit arung jeram internasional.

Oleh karena itu seluruh peserta lomba dapat bersaing antara satu dengan lainnya, kendati hasil perlombaan belum sepenuhnya selesai sudah diketahui gambaran dominasi masih ditunjukkan tim-tim yang berasal dari pulau Jawa seperti tim Kapinis dari Jawa Barat dan dua tim arus liar dari DKI Jakarta.

Kejurnas Arung jeram Musi Rawas 2009 yang diadakan di sungai Rawas menurut dia, cukup memenuhi standar untuk perlombaan grid dua. Dimana untuk perlombaan kali ini dilombakan empat jenis, yakni time trail, head to head, slalom dan down river race.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Musi Rawas, HA Rakhman Achmad menuturkan Kerjunas Arung Jeram Musi Rawas Open 2009, dilaksanakan mulai dari 9-12 Desember 2009 dan ikuti oleh 22 tim yang berasal dari sejumlah daerah di Indonesia.

Tim yang bertanding diantaranya, tiga tim dari Provinsi Sumut, satu tim dari Jatim, 2 tim dari Lampung yang beranggotakan TNI AL dari kesatuan marinir.

Sedangkan dari Sumsel diantaranya satu tim dari Kabupaten Muara Enim, Kota Lubuklinggau satu tim dan empat tim dari PT Bukit Asam Tanjung Enim.

Selanjutnya tim Kapinis dari Jabar dan tiga tim Arus Liar dari DKI Jakarta serta satu tim dari Kota Bogor, satu tim dari Jambi. Selain akan menerima tropi, peserta yang memenangkan kejuaraan ini juga akan mendapat hadiah berupa uang tunai ratusan juta.(*)

Pewarta: handr
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009