Bandung (ANTARA News) - Kepedulian anak muda terhadap Hak Azasi Manusia (HAM) masih minim, ujar Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Mamberob Rumakiek dalam peringatan Hari HAM Dunia di Unpad, Bandung, Kamis.

Mamberob mengatakan, kecenderungan anak muda terhadap HAM mendekati tahap apatis. Hal itu dapat dilihat dari minimnya jumlah peserta yang berasal dari kalangan muda yang menghadiri seminar peringatan HAM di Unpad.

Minimnya kepedulian anak muda terhadap HAM itu dijadikan alasan oleh Direktur Eksekutif Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat ( ELSAM) Agung Putri untuk memberi tema peringatan HAM kali ini dengan "Anak Muda dan HAM".

"Hal ini dilakukan untuk memberi perhatian khusus terhadap anak muda agar mereka lebih terlibat dalam perumusan hak-hak azasi manusia di Indonesia," ujar Agung.

Saat ini, kata Agung, sebagian besar korban pelanggaran HAM adalah anak muda, dan ironisnya, pelaku pelanggaran HAM juga anak muda.

"Dengan peduli HAM, anak muda akan terhindar dari kerentanan mereka menjadi korban pelanggaran dan juga agar tidak mudah digiring pihak-pihak tertentu untuk menjadi pelaku pelanggaran HAM," ujar Agung.

Cholil Mahmud, seniman dan aktivis HAM yang menjadi pembicara dalam seminar itu mengatakan sulit untuk menggiring masyarakat muda untuk menghadiri kegiatan-kegiatan bertema HAM.

Cholil mengatakan, ada dua hal yang menyebabkan minimnya kepedulian anak muda terhadap HAM.

"Yang pertama karena mereka memang tidak peduli, yang kedua karena mereka tidak tahu," ujar Cholil.

Resistensi tersebut, kata Cholil, terjadi karena anak muda berpendapat bahwa masalah HAM adalah masalah yang tidak mudah dicerna, dan tugas dari para aktivis HAM untuk mengurangi tingkat resistansi tersebut dengan memanfaatkan media yang ada.

Seminar yang diselenggarakan Fakultas Hukum Unpad tersebut juga dihadiri oleh Ketua HMI Arif Mustopha.(*)

Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009