Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono dilimpahi kuasa penuh untuk menangani kondisi dalam negeri selama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan kerja ke Eropa selama delapan hari.

Menko Polhukam Djoko Suyanto usai melepas keberangkatan Presiden di Bandara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu, mengatakan Keputusan Presiden (Keppres) pelimpahan kewenangan tersebut sudah dikeluarkan oleh Presiden Yudhoyono.

"Sudah keluar Keppresnya. Itu memang prosedur tetap kalau Presiden keluar negeri cukup lama," ujarnya.

Presiden yang didampingi oleh Ibu Negara melakukan kunjungan delapan hari ke empat negara Eropa hingga 20 Desember 2009. Kepala Negara dijadwalkan mengunjungi Belgia, Perancis, Jerman, untuk melakukan kunjungan bilateral, serta ke Denmark untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Perubahan Iklim di Kopenhagen, Denmark, yang dihadiri oleh lebih dari 100 kepala negara/pemerintahan dunia.

Selama Presiden tidak berada di tanah air, Djoko mengatakan, Boediono diberi kewenangan untuk meneruskan program 100 hari pemerintah dengan menggelar rapat kabinet paripurna di Kantor Wakil Presiden pada Kamis 17 Desember 2009.

"Tidak ada pesan khusus dari Presiden, hanya memantau keamanan ketertiban," ujar Djoko.

Sementara itu, Menko Perekonomian Hatta Radjasa mengatakan Presiden mengamanatkan agar setiap menteri koordinator tetap melakukan koordinasi kepada menteri-menteri di bawahnya sesuai dengan bidangnya.

Hatta membantah tersiarnya isu perpecahan yang melanda Kabinet Indonesia Bewrsatu II akibat polemik kasus Bank Century yang menyeret nama Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Wakil Presiden Boediono.

Ia juga membantah tersiarnya isu bahwa ada sejumlah menteri yang mengancam mundur dari Kabinet Indonesia Bersatu.

"Entah dari mana isu-isu seperti itu, yang jelas tidak ada. Sangat kompak, sangat solid kita," ujarnya.

Dalam rombongan kunjungan kerja Presiden ke Eropa, terdapat sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, di antaranya adalah Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Negara Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, dan Menteri Pertanian Suswono.(*)

Pewarta: handr
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2009