Palu (ANTARA News) - Komunitas Suku Wana (salah satu suku asli di Sulawesi Tengah) di Palu, Sabtu malam (12/12) menggelar aksi teater, dan berhasil memukau ratusan pengunjungnya.

Teater budaya itu dilakukan di kampung seni Taman Ria Palu yang dirangkaikan dengan kegiatan seni dan budaya lainnya.

Dalam pertunjukan teater itu, diperlihatkan bahwa Suku Wana memulai kehidupannya di pagi hari hingga malam.

Saat itu juga diperlihatkan bagaimana Suku Wana menyelesaikan sebuah masalah dalam komunitasnya.

Permasalahan itu diselesaikan secara kekeluargaan di atas rumah gubug yang terbuat dari batang dan daun pepohonan.

Yang paling unik dari pertunjukan itu adalah terdapat pemuda Suku Wana yang sedang melakukan pendekatan kepada seorang wanita yang dipujanya.

Pemuda Wana yang hanya menggunakan kain penutup seperti celana pendek itu memainkan alat musik "Due" yang berfungsi untuk memikat hati si wanita itu.

Alat musik "Due" itu berbentuk seperti biola dengan beberapa dawai yang sangat sederhana.

Mendengar suara musik tersebut, si wanita itu pun tergugah. Dia pun memainkan seruling bambu sebagai pertanda tanggapan positif terhadap pemuda itu.

Akhirnya pasangan tersebut memadu kasih dengan disaksikan sejumlah pemuda yang mengintipnya dari kejauhan.

Pertunjukan itu sendiri berlangsung selama 60 menit dengan diiringi musik sederhana.

Teater itu sendiri diperankan warga Suku Wana yang berlatih selama lima hari saja.

Suku Wana sendiri adalah suku terasing yang tinggal di hutan-hutan di wilayah Kabupaten Morowali, Tojo Una-Una. Suku tersebut enggan sekali bersosialisasi dengan masyarakat lainnya, sehingga tidak mengenal peradaban modern.

Saat ini diperkirakan terdapat 9.000 orang Suku Wana yang ada di Sulawesi Tengah.(*)

Pewarta: mansy
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009