Manado (ANTARA News) - Hujan deras yang mengguyur Manado menyebabkan ratusan rumah di Jalan Soputan, Kelurahan Tuminting dan pusat kota, tergenang air setinggi 20 cm hingga 1,3 meter.

"Bukan hanya rumah tetapi akibat hujan deras yang turun, satu orang tewas di kelurahan Mahawu karena terendam air dan baru ditemukan pagi harinya oleh keluarganya dalam keadaan tak bernyawa," kata Kepala Badan Penangulangan Bencana (BPB) Manado, Johny Karinda, Minggu.

Karinda menjelaskan, korban tewas karena terendam banjir di Mahawu tersebut bernama Engelbert Kambey (72 tahun), ditemukan Minggu pagi oleh keluarganya.

Di Kelurahan Mahawu genangan air mencapai dalam 1,3 meter dan menyebabkan ratusan orang mengungsi ke masjid dan sekitar dataran yang lebih tinggi.

Selain Mahawu dan Tuminting, kelurahan Paal Dua juga dilanda banjir, sementara tanah longsor terjadi di Malendeng yang menimbun satu rumah dan satu sekolah.

Sementara di jalan Kartini ada satu keluaga yang juva harus dievakuasi namun gagal karena keluarga menolak, walaupun sudah dijelaskan ada banjir, karena air sudah naik tinggi.

John Karinda mengatakan pihaknya sudah menyerahkan bantuan kepada korban banjir baik yang hanya korban harta benda maupun korban nyawa, mulai dari bantuan makana hingga tenda dan serta bantuan lainnya.

Sementara itu hujan terus mengguyur Manado dan ratusan penduduk Kota Manado terus diimbau untuk waspada, karena sewaktu-waktu air bisa naik dan tanah longsor bisa terjadi.

"Kami terus melakukan monitoring dan meminta para penduduk Manado terutama yang berada di lokasi rawan bencana baik banjir, maupun tanah longsor untuk waspada dan pindah tempat tinggal untuk sementara supaya tidak ada masalah yang terjadi," kata kata Karinda.
(*)

Pewarta: surya
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2009