Jambi (ANTARA News) - Dari 600 ribu hektare hamparan tanaman karet di Provinsi Jambi, luas tanaman karet unggul hanya 15 persen, sisanya berupa tanaman karet tua yang tidak produktif lagi, kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi Tagor Mulya.

Jumlah itu memang masih sangat sedikit sekali, padahal karet menjadi salah satu komoditi andalan Jambi yang terbukti mampu mengangkat ekonomi rakyat Jambi, katanya di Jambi, Selasa.

Oleh karena itu, pemerintah daerah saat ini terus melakukan peremajaan tanaman karet dengan karet unggul.

Tagor mengatakan, Pemprov Jambi telah melakukan program peremajaan karet dengan mengganti tanaman karet tua tanpa menambah lahan baru.

Sejak tahun 2006 hingga saat ini, sudah ada lebih dari 100 ribu hektare yang diremajakan dari total seluruh lahan seluas 600 ribu hektare.

Untuk mendukung peremajaan jaret, pada tahun 2009, pemerintah sudah menyalurkan sebanyak 8,25 juta batang bibit karet untuk luas lahan 16.500 hektare. Bibit karet itu sudah didistribusikan ke setiap kabupaten di provinsi Jambi.

Soal para penerima bibit yang merupakan calon petani calon lahan (CLCP) sudah dikoordinasiskan dengan bupati, sebab bupati yang bertanggung jawab, sementara provinsi hanya memberikan bantuan bibit.

Sebelum mendistribusikan bibit ke setiap kabupaten, pihaknya lebih dulu telah menyiapkan bibit unggul hasil kerja sama dengan para penangkar. Untuk mendapatkan bibit berstandar tinggi, pada penangkar menyiapkan lahan seluas 18 hektare.

Selain itu, penangkar juga telah menyiapkan mesin air untuk menyiram bibit, sehingga bibit yang disiapkan semuanya berlabel biru atau lebih dikenal dengan bibit bina.

Bibit unggul ini sudah menghasilkan hanya dalam waktu 4,5 tahun setelah ditanam dengan masa produksi getah tidak jauh berbeda dengan karet biasa.

Mengenai adanya alih fungsi lahan, Tagor mengakui adanya alih fungsi itu, misalnya dari tanaman karet ke kelapa sawit, namun hal itu masih diimbangi dengan afanya pembukaan lahan baru tanaman karet.

Ia menjelaskan, produktivitas getah karet yang dihasilkan dari seluruh lahan di Jambi masih rendah, karena baru bisa menghasilkan 750 Kg karet per hektare per tahun, karena sebagian besar merupakan tanaman karet tua.

"Idealnya produktivitas karet di Jambi bisa mencapai 2,5 sampai empat ton per hektare per tahun, karena itu peremajaan karet menjadi prioritas," ujarnya.(*)

Pewarta: handr
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009