Padang (ANTARA News) - Satkorlak Penanggulangan Bencana Sumbar menyatakan belum ada laporan korban jiwa akibat gempa 6,1 Skala Richter (SR) Rabu pagi, di Sumbar.

"Belum ada laporan korban jiwa, dan juga kerusakan bangunan akibat gempa yang terbaru ini," kata Ade Edwar, dari Satkorlak PB Sumbar, Rabu.

Dia menyatakan terus memantau perkembangan gempa yang pusatnya cukup dangkal, yakni 10 Km tersebut.  "Alhamdulillah, gempa tidak menimbulkan tsunami," kata dia.

Ia mengungkapkan, wilayah Siberut Mentawai adalah daerah yang paling merasakan guncangan kuat gempa bumi itu.

Sementara itu, Camat Siberut Selatan Arifianto S ketika dihubungi mengaku belum mendapat laporan korban jiwa atau kerusakan bangunan di wilayahnya.

"Belum ada laporan. Saya akan terus memantau perkembangannya. Yang pasti, gempa memang menyebabkan warga cemas," kata dia.

Gempa 6,1 Skala Richter (SR) terjadi pada Rabu, pukul 08.11 WIB. Data Badan Meteologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa berpusat di 1.48 LS - 99.33 BT, atau 56 km Tenggara Siberut-Mentawai, Sumbar, dengan kedalaman 10 Km.

Pusat gempa berada 88 km Barat Laut Sipora Mentawai, 127 km Barat Daya Padang, 128 km Barat Daya Pariaman atau 982 km Barat Laut Jakarta.

Warga Padang dan sekitarnya sangat kaget dengan gempa yang terjadi pada saat sebagian karyawan pemeritahan/swasta memulai aktivitas di kantor.

"Saya lari keluar kantor setelah gempa," kata Rozi (25), salah seorang karyawan sebuah perusahaan di Padang.

Rozi juga mengaku mendapat informasi dari kampungnya, Bukittinggi, bahwa gempa juga dirasakan di sana.

"Gempa juga dirasakan di Bukittinggi. Ayah saya tadi menyampaikan banyak warga yang terpaksa lari keluar rumah akibat gempa," kata dia.

Dalam tahun 2009, Sumbar seperti tak putus-putusnya dihantam gempa. Gempa yang paling kuat terjadi pada 30 September 2009 lalu berkuatan, 79 SR. Gempa tersebut menimbulkan korban jiwa lebih 1000 orang. Gempa juga menghancurkan ribuan bangunan. (*)

Pewarta: jafar
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2009