Banda Aceh (ANTARA News) - Wakil Presiden (Wapres) Boediono, menilai musibah tsunami 26 Desember 2004 merupakan momentum awal kembangkitan masyarakat Provinsi Aceh ke arah yang lebih baik.

"Tsunami telah lima tahun berlalu, rakyat dan pemerintah daerah dan pusat dengan dukungan masyarakat internasional telah membantu membangun kembali Aceh dalam suasana perdamaian," katanya di Banda Aceh, Sabtu.

Hal tersebut disampaikan Wapres saat menghadiri acara puncak renungan lima tahun tsunami yang diselenggarakan di komplek pelabuhan penyeberangan Ulee Lhue, Kota Banda Aceh.

Gempa berkekuatan 8,9 pada Skala Richter (SR) yang disertai tsunami mengakibatkan tidak kurang dari 200 ribu penduduk di sejumlah kabupaten/kota provinsi itu meninggal dunia dan dinyatakan hilang.

"Lima tahun pascatsunami, masyarakat Aceh kini telah bangkit ke arah lebih baik. Masyarakat Aceh telah menunjukkan semangat untuk bangkit kembali. semangat yang ditunjukkan masyarakat Aceh itu hendaknya ditiru oleh rakyat Indonesia," kata Wapres.

Boediono menyebutkan meski Aceh telah dilanda musibah besar tsunami dengan kehilangan ratusan ribu jiwa, namun masyarakat tidak pernah rasa putus asa.

"Apa yang telah kita capai dalam kemajuan setelah lima tahun terakhir, itu semua berkat sebuah kesabaran kita semua khususnya masyarakat Aceh," katanya menambahkan.

Wapres menyatakan Pemerintah bersama berbagai komponen lainnya di dunia telah menunjukkan semangat bersama untuk membangun provinsi ujung paling barat Indonesia ini.

Mengutip pepatah Aceh, Boediono menyebutkan "Nyoe ka mufakat, lampoh jirat tapeugala" (kalau sudah bermusyawarah maka tanah makam bisa digadaikan).

Kata pepatah yang dibacakan Wapres dalam bahasa Aceh itu mendapat aplus dari ribuan masyarakat yang ikut larut dalam acara renungan lima tahun tsunami.

Wapres juga menekan bahwa membangun Aceh ke arah yang lebih baik, sejahtera dan adil dimasa mendatang itu hanya dapat dilakukan dengan "ilmu pengetahuan".

Ia juga menyatakan optimistis dengan semangat dan kesabaran maka masa depan Aceh akan lebih baik dan maju.

Dikatakannya, sangat jarang perekonomian suatu bangsa bisa tumbuh lebih baik jika hanya mengandalkan kekayaan alamnya.

"Khusus untuk Aceh, sangat penting diperhatikan pada peningkatan sumber daya manusia (SDM). Potensi alam Aceh yang kaya memiliki kesempatan untuk tumbuh dengan baik," jelasnya.

Oleh karena itu, Wapres juga menyatakan pentingnya menjaga keamanan dan memelihara perdamaian yang telah terjalin selama ini di provinsi berjuluk Serambi Mekah ini.

"Saya juga melihat dengan heterogennya masyarakat Aceh sebagai bukti keterbukaan masyarakat Aceh. Karenanya, pentingnya perdamaian akan menjadi fondasi kuat untuk membangun Aceh lebih baik dimasa mendatang," katanya.

Wapres juga mengingatkan bahwa untuk mencapai sebuah perdamaian maka dibutuhkan waktu berpuluh-puluh tahun, akan tetapi untuk merusaknya hanya dibutuhkan waktu sehari.

"Karenanya, jika ada yang ganggu perdamaian maka itu artinya orang tersebut telah merusak alam," katanya menambahkan.
(*)

Pewarta: surya
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2009