Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan, realisasi pembagian paket konversi minyak tanah ke elpiji tahun 2009 melebihi target yang ditetapkan pemerintah.

Juru bicara Pertamina Basuki Trikora Putra di Jakarta, Sabtu mengatakan, sampai 31 Desember 2009, pendistribusian paket konversi mencapai 24.100.221 atau 101,38 persen di atas target pemerintah sebesar 23.772.582 paket.

"Perinciannya, rumah tangga sebanyak 22.514.980 dan UKM (usaha kecil dan menengah) 1.585.241, sehingga totalnya 24.100.221 atau 101,38 persen di atas target," ujarnya.

Menurut dia, secara akumulasi sejak program konversi dijalankan Mei 2007, paket yang telah dibagikan mencapai 43.154.365 yang terdiri dari 2007 sebesar 3.976.450, 2008 15.077694, dan 2009 24.100.221.

Paket konversi yang dibagikan terdiri dari tabung elpiji 3 kg beserta isinya, kompor, selang, dan regulator.

Tiko sapaan akrabnya melanjutkan, sampai saat ini, realisasi penarikan minyak tanah bersubsidi mencapai 5.214.710 kiloliter atau lebih tinggi dari target pemerintah 4.168.082 kiloliter.

Nilai penghematan subsidi mencapai Rp22,4 triliun yang setelah dikurangi biaya konversi Rp10,1 triliun, didapat penghematan bersih Rp12,3 triliun.

"Propinsi yang sudah bebas minyak tanah subsidi adalah Jakarta, Jabar, Banten, Jateng, Yogyakarta, Bali, dan Sumsel. Sedangkan dalam proses Jatim, Kepri, Riau, Lampung, Sumut, Kalbar, Kaltim, dan Sulsel," ujarnya.

Pada tahun 2010, Pertamina akan membagikan sekitar 10 juta paket konversi.

Pertamina memperkirakan, kebutuhan elpiji pada 2010 akan mencapai 4,34 juta ton yang terdiri dari 3,08 juta ton untuk konsumsi tabung 3 kg yang mendapat subsidi dan 1,26 juta ton lainnya nonsubsidi.

Pasokan elpiji direncanakan berasal dari kilang Pertamina sebanyak 818.545 ton, operasi kegiatan hulu Pertamina 52.920 ton, pasokan kontraktor lain 969.724 ton, kilang swasta domestik 88.550 ton, dan impor melalui Petredec 1,5 juta ton.Sisanya, diupayakan melalui tambahan impor atau kilang Bontang. (*)

Pewarta: adit
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2010