Sumenep (ANTARA News) - Nasib dua anak buah kapal (ABK) Kapal Layar Motor (KLM) "Artasari" yang terbakar di Dermaga Rakyat Desa Gresik Putih, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, hingga Selasa pagi, belum diketahui.

"Keberadaan dua ABK tersebut, yakni M. Nur (30) dan Ashadi (30), keduanya warga Desa Gua Gua, Kecamatan Raas, Sumenep, belum diketahui. Sejak kapalnya terbakar, dua ABK itu hilang," kata Kapolsek Kalianget, AKP Wachid Arifaini di Sumenep.

KLM "Artasari" yang mengangkut 50 ton bensin dan 10 ton solar terbakar di Dermaga Rakyat Desa Gresik Putih, pada hari Senin (4/1) pukul 16:45 WIB.

Pada Senin malam, kata kapolsek, anggotanya bersama warga setempat telah melakukan penyisiran di perairan sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

"Kami akan melanjutkan pencarian pada Selasa ini. Informasi sementara yang kami peroleh, ada empat ABK yang berada di dalam kapal ketika terbakar," katanya menambahkan.

Empat ABK tersebut adalah M. Nur, Ashadi, Mustafa, dan Ahmadiansah, semuanya warga Desa Gua Gua, Kecamatan Raas.

"Mustafa dan Ahmadiansah menderita luka bakar dan sekarang dirawat di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Moh. Anwar Sumenep," kata kapolsek menjelaskan.

Selain dua ABK yang hilang dan dua ABK menderita luka bakar, terbakarnya KLM "Artasari" merenggut nyawa Jumaat (11), warga Desa Kalianget Timur, yang ketika kejadian sedang memancing di sekitar TKP.

Informasi dari polisi, KLM "Artasari" adalah kapal pengangkut 60 ton bahan bakar minyak (BBM) milik Iksan, pengelola Agen Premium dan Minyak Solar (APMS) Kepulauan Kangean, Sumenep.

Kapal tersebut terbakar di Dermaga Rakyat Desa Gresik Timur, ketika mesin kapal baru dinyalakan untuk persiapan berangkat ke Kepulauan Kangean.(*)

Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010